Mohon tunggu...
Muhamad Yusuf
Muhamad Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 5A di SD Negeri Selakopi Kota Bogor

Niat, ilmu, amal dan ikhlas.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Melangkah Menggapai Asa

13 Januari 2024   22:15 Diperbarui: 13 Januari 2024   22:59 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar di Alun-alun Kota Bogor/Dok pribadi

Di sebuah sekolah yang berada di tengah perumahan Kota Bogor, seorang guru yang bernama Yusuf mengajar di SDIT Al-Khairiyah. Disamping mengajar, ia juga memiliki tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah di bidang kesiswaan.

Di sekolah, Yusuf dikenal sebagai guru yang baik, ramah, dapat berkolaborasi dan berinteraksi dengan baik kepada rekan sejawat, staf  yayasan dan kepala sekolah. Pada kegiatan tertentu, ia beberapa kali diberikan amanah untuk menjadi ketua atau penanggung jawab dalam memonitoring dan membersamai kegiatan-kegiatan di luar kesiswaan untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

Hari itu, Yusuf dipanggil kepala sekolah untuk menemuinya di ruang kepala sekolah. Ia kemudian membuka pintu ruang kepala sekolah dan mengucapkan salam. Setelah itu, kepala sekolah mempersilahkan duduk dan memberikan informasi dari pengawas dan  merekomendasikan beberapa guru mengikuti seleksi calon guru penggerak untuk meningkatkan mutu rapor sekolah.

“Bagaimana pak apakah bersedia untuk mengikuti seleksi calon guru penggerak? apabila bersedia, segera ditindaklanjuti dan semoga berhasil.” tanya kepala sekolah.

“Baik bu, Insya Allah akan saya coba usahakan.” jawab Yusuf.

“Alhamdulillah, silahkan dipelajari dan dipersiapkan persyaratan-persyaratannya, nanti bapak masuk group coaching klinik CGP Kota Bogor untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan bimbingan dari koordinator jika menemukan kesulitan.” ungkap kepala sekolah.

“Baik bu, terima kasih atas informasinya.” balas Yusuf.

Setelah itu, Yusuf keluar ruang kepala sekolah dan melanjutkan kegiatan mengajar seperti biasanya.

“Kring, kriiiiiiing, kriiiing...,” suara bel pulang berbunyi.

“Ayo anak-anak sebelum pulang kita berdoa sesuai dengan keyakinan kita masing-masing! semoga selamat sampai tujuan dan kalian pulang membawa ilmu yang bermanfaat. Silahkan sekarang giliran Samuel yang memimpin doa!” ujar Yusuf.

Setelah anak-anak pulang bersama walinya, Yusuf pergi ke ruang guru dan duduk di kursinya. Ia membuka laptop dan login ke laman simpkb guru penggerak untuk mendaftarkan diri mengikuti seleksi calon guru penggerak angkatan 8. Ia mempelajari syarat dan ketentuannya pada surat edaran dari kemendikbud,  mendownload dan menginput data diri pada form pakta integritas, surat izin kepala sekolah dan surat rekomendasi CGP.

“Pak ayo pulang !” Ujar Heri kepada Yusuf

“Iya pak, sebentar lagi hehe..” jawab Yusuf dengan tersenyum kecil kepada Heri. Ia langsung bersiap-siap merapikan laptop dan form yang sudah dicetak untuk dapat discan dan unggah pada laman simpkb guru penggerak.

Malam itu di bawah cahaya bulan, mengingatkan Yusuf pada essay guru penggerak yang harus segera dikerjakan. Ia bergegas membuka laptop dan login pada laman simpkb guru penggerak. Ia mulai menulis essay guru penggerak dengan memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pemandu  tentang motivasi mengikuti guru penggerak, menyebutkan kekurangan dan kelebihan diri  serta menceritakan pengalaman-pengalaman yang pernah diterapkan di sekolah.

Keesokan harinya, Yusuf mempersiapkan berkas yang sudah dicetak dan ditandatangani oleh dirinya dan kepala sekolah. Kemudian ia scan semua berkasnya satu persatu dan mengunggahnya pada laman simpkb guru penggerak.

“Bismillahirrahmanirrahiim... selanjutnya tinggal menunggu, semoga ada rezeki dan kesempatan mengikuti pgp.” ujar Yusuf.

Setelah itu, ia melaksanakan rutinitas seperti biasanya sebagai guru di sekolah SDIT Al-Khairiyah.

Di tahun yang sama, sebelum mengikuti seleksi CGP angkatan 8 Yusuf juga mengikuti seleksi pretest PPG dan seleksi ASN PPPK. Ia berharap dengan mengikuti seleksi tersebut dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru yang kompeten dan profesional.

“Pak, ayo buka simpkb! sudah ada pengumuman kelulusan pretest ppg.” ujar Heri.

“Emmmm.. yang benar pak? sebentar saya buka.” balas Yusuf.

“Iya benar pak, alhamdulillah saya lulus pak. Pak Yusuf gimana?” tanya Heri.

“Alhamdulillah saya juga lulus Pak Heri. Umm.. nanti bagaimana ya kalau guru penggerak juga lulus? Bentrok enggak ya nanti pendidikannya? ” ujar Yusuf.

“Jalani aja pak dua duanya, mengalir  insya Allah bisa. Semangat pak!” kata Heri.

“Umm...iya pak siap, mudah-mudahan sehat dan diberi kemudahan semuanya aamiin.” ujar Yusuf.

Saat itu Yusuf merasa dilema apabila lulus seleksi ASN PPPK, ia harus meninggalkan sekolah SDIT Al-Khairiyah, karena pegawai ASN harus mengajar di instansi atau sekolah negeri, tidak bisa mengajar di swasta.

Setelah shalat magrib, Yusuf menghampiri kedua orang tua untuk meminta saran dan nasihat tentang keikutsertaannya dalam seleksi guru penggerak, pretest PPG dan ASN PPPK dengan kondisi yang dialaminya saat ini.

“Silahkan dilanjutkan nak, orang tua mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Semoga keputusan yang dipilih yang terbaik, dan jangan lupa minta petunjuk kepada gusti Allah semoga diberi kemudahan semuanya.” kata Ibu.

“Iya bapak juga sama mendoakan yang terbaik, dan segala sesuatunya dikomunikasikan dengan baik ya nak.” kata Bapak.

“Iya baik bu... pak... ini juga sudah minta izin kepala sekolah, ngobrol dan minta saran  guru-guru di sekolah, perwakilan yayasan juga, semuanya mendukung jika itu terbaik untuk Yusuf. Bismillah ya pak.. bu.. dilanjutkan prosesnya.” kata Yusuf.

“Iya nak silahkan mudah-mudahan lancar sukses” ujar Ibu

Pagi yang cerah dengan hembusan udara yang sejuk dan segar, Yusuf berangkat menggunakan sepeda motor menuju sekolah. Ia menyapa rekan guru dan muridnya di sekolah dengan senyuman dan menyapanya. Kemudian, ia duduk dan membuka portal SSCASN untuk memeriksa progres dan hasil kelulusan ASN PPPK.

“Alhamdulillah,” Yusuf berucap syukur dengan perasaan terkejut dan bahagia melihat hasil seleksi ASN PPPK dinyatakan lulus dan mendapat formasi di SD Negeri Selakopi Kota Bogor.

 Ia memberi kabar kelulusan kepada kepala sekolah dan mengajukan resign sampai dengan tanggal 20 Juni 2023 akhir tahun pelajaran 2022-2023, karena melihat timeline pengangkatan ASN PPPK 2023 dilaksanakan bulan Juli. Ia juga berkomitmen untuk menyelesaikan semua kewajiban dan tugasnya sampai akhir tahun dengan baik.

“Selamat Pak atas kelulusannya, kami mendoakan yang terbaik untuk Pak Yusuf di tempat baru. Saya berharap Bapak bisa berkembang di tempat baru dan konsisten ya sampai bagi rapot bisa melaksanakan semua kewajibannya. Kita agendakan juga acara perpisahan dengan guru-guru yang lain, namun jangan dulu berkabar dengan guru dan orang tua dulu ya pak ! nanti tanggal 20 Juni 2023 saja disampaikannya.” ujar Kepala Sekolah

“Baik bu, saya akan berkomitmen untuk melaksanakan semua tugas dengan baik sampai akhir tahun ajaran, saya juga akan menjaga kabar ini untuk menjaga kondusifitas keadaan sekolah sampai tiba waktu yang tepat untuk berkabar dengan semua warga sekolah. Saya memohon maaf apabila selama ini saya pernah ada khilaf, salah dan ada perilaku yang kurang berkenan, mohon dimaafkan. Terima kasih atas semua kebaikan dan kesempatan yang telah diberikan sampai saat ini bu, semoga sekolah SDIT Al-Khairiyah semakin maju, berkembang, sehat semua guru-gurunya panjang umur dan sejahtera aamiin YRA,” ujar Yusuf.

Beberapa bulan kemudian setelah bagi rapor siswa, kepala sekolah menginformasikan untuk melaksanakan rapat evaluasi distribusi rapor semester genap, informasi libur, penjadwalan raker persiapan tahun ajaran baru dan perpisahan guru. Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan informasi kepindahan tugas mengajar Yusuf dan memberikan waktu kepada Yusuf untuk menyampaikan salam perpisahan, harapan dan doa. Kemudian ia diberi penghargaan dari sekolah atas kinerja dan pengabdian selama di sekolah.

Gambar di Alun-alun Kota Bogor/Dok pribadi
Gambar di Alun-alun Kota Bogor/Dok pribadi

Di bawah sinar matahari pagi, guru-guru yang dinyatakan lulus dan mendapatkan formasi berkumpul di alun-alun Kota Bogor. Mereka bersiap-siap untuk dilantik dan diberikan SK ASN PPPK. Saat itu, Yusuf  berdiri dengan guru-guru lainnya, mengucap sumpah mengabdi menjadi abdi negara yang berintegritas, kompeten, bertanggung jawab dan memberikan pelayanan serta pengajaran yang optimal. Ia berkomitmen akan semangat memberikan pelayanan yang terbaik dengan meningkatkan kompetensi dan mengikuti berbagai program pengembangan profesi.

Angin sepoi-sepoi berbisik di daunan, pagi itu hari pertama Yusuf mulai bertugas di SD Negeri Selakopi. Ia disambut oleh kepala sekolah dan dewan guru. Kemudian, ia memperkenalkan diri dan memohon untuk dibimbing dan diberikan arahan untuk dapat melaksanakan tugas dan mengajar dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku di sekolah. Ia juga diberikan amanah oleh kepala sekolah untuk mengajar kelas 5A.

“Mohon bimbingannya bapak dan ibu, ini merupakan tantangan baru bagi saya, semoga saya dapat melaksanakan tugas ini dengan baik dan penuh tanggung jawab,” ujar Yusuf.

Setelah itu, Yusuf mulai membangun komunikasi dan hubungan kerja yang baik dengan kepala sekolah dan rekan guru lainnya. Ia juga mulai berkenalan dan membangun budaya positif dengan siswa kelas 5A.

“Alhamdulillah,” Yusuf  berucap syukur saat sebaris nama yang sejak lahir disandangnya tertera dalam daftar surat pengumuman kelulusan calon guru penggerak angkatan 8 yang terploting mengikuti pendidikan guru penggerak di angkatan 9. Ia merasa senang dan bahagia diberikan kesempatan untuk mengikuti PGP ini, berharap dapat mengikuti semua prosesnya selama 9 bulan dengan baik.

“Bergerak, tergerak dan menggerakkan,” sambut Mc pada pembukaan PGP, Yusuf mengikuti vicon pembukaan dari kemendikbud dan BBGP Jabar. Ia bersemangat memperhatikan informasi yang disampaikan oleh narasumber dan mencatat hal-hal penting untuk dapat direalisasikan dalam pendidikan guru penggerak.

Sejak saat itu, setiap hari Yusuf sering membuka LMS pada laman simpkb guru penggerak dan berinteraksi dengan cgp lainnya. Ia mengerjakan tugas mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, koneksi antar materi dan aksi nyata sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

Yusuf merasa senang mendapatkan pengalaman mengikuti PGP angkatan 9 ini, selain mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru, ia juga mendapatkan teman-teman baru yang menginspirasi. Saat ini, ia sering bertemu untuk kerja kelompok, berdiskusi, sharing berbagi praktik baik dan berkolaborasi dalam mengerjakan tugas guru penggerak. Ia berharap setelah pendidikan guru penggerak ini, bisa saling menguatkan dan menjadi koneksi baik untuk memperoleh informasi dan peluang di kemudian hari.

Pada akhirnya sebuah perjalanan indah akan terangkai dengan sempurna jika kita melaluinya dengan totalitas, ikhlas dan tekad yang kuat dalam mencapai tujuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun