Mohon tunggu...
Yusuf Shalauddin
Yusuf Shalauddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa STEI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pertumbuhan Ekonomi dalam Islam

31 Juli 2022   20:00 Diperbarui: 31 Juli 2022   20:39 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep Pertumbuhan Ekonomi Islam memiliki tiga faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan terhadap pertumbuhanya. Pertama ada Sumber Daya Alam dan modal, maksudnya segala sumber daya yang digunakan untuk mengerakkan roda perekonomian secara umum. 

Kedua ada Enterpreneurship/kepemimpinan, dengan SDM yang memiliki kepemimpinan yang baik maka dapat menggali dan mengoptimalisasikan potensi lokal yang dimiliki suatu bangsa tanpa bergantung kepada negara lain(impor). 

Ketiga ada teknologi dan inovasi, demi mengembangkan pertumbuhan ekonomi suatu negara dibutuhkan pekembangan teknologi yang diiringi dengan inovasi yang baru secara bersamaan.

Islam juga telah mengatur budaya dalam berbisnis sesuai syariah seperti : 

1. Untuk para pedagang/pebisnis harus memiliki krakter jujur, amanah, dan menepati janji; 

2. Sebagai pembeli tidak boleh mencela penjual yang dapat menyinggung penjual; 

3. Sebagai penjual tidak boleh berlebih-lebihan dalam menawarkan produknya maupun harganya karena dapat menyusahkan pembeli;

4. Dalam berhutang diharuskan mencatat dan ada saksi serta menepati untuk mengembalikanya.

Teknologi dan inovasi juga merupakan faktor mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Suatu teknologi yang memiliki tingkat efisiensi yang baik lahir dari inovasi yang visioner. Dalam islam diajarkan pula bagi umat muslim untuk berkarya sebagaimana diterangkan dalam hadist:"Sesungguhnya Alloh menyukai orang mukmin yg berkarya (al mu'min al muhtarif) (HR. Baehaqi).

Kesejahteraan terjadi karena adanya proses sinergis antara pertumbuahan dan distribusi ekonomi sehingga keseimbangan dapat terealisasi. 

Namun kenyataanya saat ini belum terealisasinya kesejahteraan yang merata dikarenakan pendistribusian pendapatan yang tidak merata pula. Indikator utama dalam kesejahteraan Ekonomi Islam yang pertama adalah sistem dengan menerapkan nilai islam itu sendiri berdasarkan syariat islam. 

Sebuah negara dapat dikatakan sejahtera jika sistem utama perekonomian di negara tersebut menggunakan konsep ekonomi islam. Kedua, kekuatan ekonomi dalam sektor industri dan perdagangan. 

Kesejahteraan ekonomi tidak akan terjadi jika kegiatan ekonomi  pada sektor riil berjalan, karna pada sektor riil merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja paling banyak dalam menjalankan kegiatanya. Ketiga, pemenuhan kebutuhan dasar dan sistem distribusi. 

Pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, ilmu, dan sosial secara menyeluruh dan .Keempat, yaitu keamanan dan ketertiban sosial. Dimana konflik antar masyarakat dapat dicegah dan diminimalisir sehingga terhindarnya rasa takut akan keamanan diri.

Aspek Prasyarat Kesejahteraan dalam islam ada dua : 

1. Kedaulatan Ekonomi : Harus sesuai maqoshid syariah (melindungi agama, jiwa, harta, dan keturunan). Dasar orientasi dari kebijakan pemerintah adalah untuk melindungi kepentingan kaum dhuafa.

2. Tata Kelola Pemerintah : Transparansi dalam mengakses informasi publik, Profesionalitas dalam beramal, dan Akuntasbilitas dalam administratif maupun etika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun