Mohon tunggu...
Yusuf Abdillah
Yusuf Abdillah Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta Olahraga, khususnya sepak bola http://yusufabdillah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Barry O'Bomber

4 November 2010   08:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:51 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersama keluarga, LeBron James, bintang NBA yang kini membela Miami Heat, berada di depan televisi untuk menjadi saksi terciptanya sebuah sejarah. Saat Barack Obama berjalan menuju tengah panggung di Grant Park, Chicago, sebagai Presiden Amerika Serikat terpilih, emosi LeBron bergejolak. "Sungguh melegakan. Ini merupakan sesuatu yang bisa saya ceritakan kepada anak-anak. Sekarang, kamu bisa menjadi apapun. Kamu tak perlu menjadi seorang pemain basket. Kamu bisa menjadi Presiden Amerika Serikat," kata James. LeBron James merupakan satu dari jutaan penduduk Amerika Serikat, bahkan dunia yang merasa bangga sekaligus terharu saat melihat kemenangan Obama kala itu. Kemenangan yang bisa dikatakan menjadi titik terjadinya perubahan. Sebagai bintang basket, James juga merasa memiliki kedekatan dengan Obama yang juga dikenal menggilai basket. Bahkan, Obama menyempatkan diri bermain basket sebelum melakukan pencoblosan. Ya, basket sudah menjadi kegiatan rutin Obama. Dalam rangkaian masa kampanye, bermain basket tak pernah lewat dari agendanya. Obama selalu bermain basket bersama Secret Service yang ditugaskan untuk mengawalnya. Dalam sebuah kesempatan, Obama mengunjungi University of North Carolina. Obama pun ikut bermain bersama. "Anak-anak, biarkan calon presiden kita bebas," ujar pelatih Roy Williams saat salah seorang pemainnya membuat pelanggaran terhadap Obama. Si pemain kontan meminta maaf. "Jangan khawatir. Secret Service tak akan melakukan apapun kepadamu," kata Obama penuh canda. [caption id="attachment_315090" align="alignright" width="150" caption="(Foto-foto: Google)"][/caption] Setelah menjadi presiden, basket tetap ada dalam daftar kegiatan Obama. Di Gedung Putih dibangun lapangan basket, tempat Obama dan stafnya bermain. Tak jarang Obama ada di lapangan seorang diri, memakai pakaian kerja lengkap, hanya untuk bersantai sejenak sembari melesakkan bola ke basket. Selain politik, basket merupakan bagian dari kehidupan Obama. Lewat basket, Obama tumbuh menjadi pribadi yang kompetitif. Baginya, basket merupakan salah satu rute menuju kebudayaan Afrika-Amerika. Obama besar saat Julius Erving alias Doctor J berjaya. Seperti anak muda lainnya, Obama pun sangat mengidolakan Dr. J yang tenar lewat permainannya yang indah sekaligus garang lewat aksi-aksi slamdunk spektakuler. Obama kerap bermain seakan dirinya Dr. J, termasuk aksi dunk-nya. Benar, Obama mampu melakukan dunk. "Luar biasa. Pertama kali saat 16 tahun. Saya masih ingat kejadiannya. Seorang teman mengatakan saya pasti bisa melakukan dunk hari ini. Saya pun mencoba dan berhasil. Saya melakukannya sampai tiga kali," ujar Obama. Pelatihnya saat di SMA Punahou Hawai, Chris McLachlin termasuk penganut permainan tradisional yang menitikberatkan pada teknik dasar basket ketimbang gaya jalanan yang flamboyan. Tak pelak, Obama sering beradu argumentasi dengan McLachlin mengenai hal ini. Alhasil, Obama lebih sering duduk di bangku cadangan. "Dia ada di dalam tim yang dipadati pemain terbaik," ujar McLachln tentang keputusannya mencadangkan Obama. "Tapi, dia akan menjadi pemain utama di tim manapun di negara bagian ini. Bermain sebagai forward, dia adalah seorang penghancur. Dia bisa menerobos pertahanan lawan, post-up, rebound, dan sangat bagus dalam permainan satu lawan satu," kenang McLachlin. Lewat permainannya, Obama dijuluki rekan-rekannya sebagai 'Barry O'Bomber'. "Dia mencintai permainan ini. Jika mampu, dia akan bermain 24 jam dalam 7 hari. Bola basket tak pernah lepas darinya. Dia selalu datang pertama dan pulang paling akhir saat latihan," McLachlin menambahkan. Selain membentuk karakter, basket juga ikut berjasa dalam kehidupan cinta Obama dan istrinya Michelle. Obama pertama kali bertemu saat Michelle menjadi mentornya di Firma Hukum Sidley & Austin. Kala itu, Obama merupakan pegawai magang sedangkan Michele sudah menjadi associate. Sebulan bekerja bersama, Obama memberanikan diri mengajak kencan. Michelle tak seketika menerima ajakan Obama. Michelle terlebih dulu memperkenalkan Obama ke keluarganya, khususnya Craig Robinson, mantan pebasket yang saat itu menjadi pelatih di Oregon State University. "Pertama, saya berpikir dia akan menjadi pria lain yang gagal mendapatkan Michelle," ujar Robinson. Rupanya, Michelle memiliki tujuan khusus memperkenalkan Obama kepada sang kakak. "Dia meminta saya bermain basket melawan Obama. Bukan ingin melihat sejago apa dia, tapi karena Michelle mendengar saya dan ayah acap berkata, ‘kita bisa menerka seperti apa seseorang di lapangan basket'. Hasilnya? Obama pribadi yang sempurna dan mereka pun mulai berkencan," Robinson bercerita. Basket mewarnai hidup, cinta, dan politik Obama. Hmmm, pasti akan seru jika nanti Pak Beye dan Obama bertanding 1 on 1. Secara postur, Pak Beye tak kalah. Sayang, setahu saya olahraga Pak Beye adalah bola voli. (Dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun