Mohon tunggu...
Yusuf Abdillah
Yusuf Abdillah Mohon Tunggu... profesional -

Pencinta Olahraga, khususnya sepak bola http://yusufabdillah.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mourinho dan Di Maria

5 November 2010   14:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:49 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_316238" align="alignleft" width="300" caption="(google)"][/caption] Real Madrid tampil garang di periode awal musim ini. Gol demi gol lahir, kemenangan demi kemenangan dituai. Sentuhan Raja Midas, Jose Mourinho hingga saat ini terbukti ampuh. Dari rentetan hasil bagus ini, Cristiao Ronaldo nyaris mendominasi gol dan tentu saja headlines media massa. Pujian kepada CR7 terus muncul di Marca (harian olahraga yang berbasis di Madrid). Wajar memang, karena Marca bisa dibilang "corong" Real Madrid. Namun, saya justru lebih tertarik pada sosok rekrutan anyar Madrid asal Argentina, Angel Di Maria. Sayap kiri yang diboyong dari Benfica itu merupakan, seperti namanya Angel, malaikat bagi Madrid, khususnya Mourinho. Sebuah bukti nyata bisa terlihat saat Madrid menang besar 6-1 atas Racing Santander. Kala itu, CR7 mencetak 4 gol. Saat CR7 merayakan golnya (saya tak ingat gol keberapa), Mourinho memanggil dan kemudian merangkul Di Maria penuh bangga. Ini adalah bentuk terima kasih Mourinho kepada Di Maria. Tak sedikit yang meragukan Di Maria. Memang, di Benfica dia luar biasa. Dan, itulah yang membuatnya digaet Madrid. Saat Piala Dunia lalu, Di Maria tampil tak begitu mengesankan. Bagi Madrid, situasi telah terlambat karena kala itu sudah resmi merekrutnya. Madrid pun cemas. Jangan-jangan membayar USD 35 juta untuk pemain yang tak sehebat yang dikira. Bahkan, Florentino Perez, presiden Madrid pun disebut sempat ragu apakah pembelian ini tepat atau sebaliknya. Media Madrid pun merasakan hal serupa. Apakah pantas Di Maria dihargai sedemikian tinggi? Saat muncul rencana pembelian Di Maria, kepada publik secara terbuka Mourinho mengatakan tertarik mendapatkannya dengan syarat: hanya dengan harga yang tepat. Mourinho pun mempertanyakan apakah Di Maria akan mampu mempertahankan atau melebihi performanya di Benfica setibanya di Madrid nanti. Itu yang diucapkan Mourinho secara terbuka kepada publik. Tapi, apa yang sebenarnya? Sangat berbeda. Mourinho-lah yang memaksa Madrid membeli Di Maria. Jika media dan Perez sempat ragu, tidak dengan Mourinho. Dia yakin kapasitas Di Maria. Kemampuan yang terlukis dari komentar Jorge Jesus, pelatih Benfica usai Madrid resmi mendapat Di Maria. "What a great signing Madrid has just made! Di Maria tak bisa dihentikan." Bagi Madrid, Di Maria menjelma menjadi bagian penting tim. Bagi Mourinho, Di Maria adalah pemain yang dibutuhkan. Tak hanya dalam membangun serangan dan memproduksi gol, tapi juga kaitannya dengan fungsi dalam taktik secara keseluruhan. Mourinho pun sebisa mungkin mencari posisi yang tepat bagi pemain yang berposisi alami sebagai sayap kiri. Mourinho memasangnya sebagai gelandang serang di sisi kiri, kanan, atau di belakang tombak. Kini, Di Maria sendiri lebih sering beroperasi di sisi kanan. Ada satu hal yang membuat Di Maria disukai Mourinho. Mourinho senang terhadap usaha keras dan disiplin Di Maria. Tak banyak bertanya, Di Maria selalu melakukan apapun yang diminta sang pelatih. Saat Madrid membutuhkan tenaga ekstra untuk memperkuat lini tengah yang dihuni Sami Khedira dan Xabi Alonso, maka Di Maria-lah tenaga ekstra itu. Bahkan, pada 15 terakhir partai melawan Santander, Mourinho meminta Di Maria menjadi bek kiri. Dan, Di Maria mampu menjalankan tugasnya. Sepertinya, Mourinho ingin mengirimkan pesan kepada suporter dan pemain Madrid lain. Mungkin pesannya berbunyi, "ini lho yang disebut komitmen. Lihat bagaimana dia bekerja keras. Ronaldo memang cetak 4 gol, tapi lihat juga Di Maria. Sudah saatnya kalian yakin Di Maria layak. " Pesan lain dilayangkan Mourinho saat Di Maria harus menjalani perawatan di pinggir lapangan karena kram. Saat itu jatah penggantian pemain Madrid sudah habis. Mourinho mendekati Di Maria dan kembali merangkulnya. Tak lama kemudian, Mourinho memberikan applaus kepada Di Maria, Mourinho bertepuk tangan. Tindakan Mourinho pun kontan disambut fans yang memberikan standing ovation kepada Di Maria. *Dari berbagai sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun