Mohon tunggu...
Yustya
Yustya Mohon Tunggu... Relawan - Indonesia

-*- Saya memang bukan orang yang pandai, tetapi saya tidak mau diajak bodoh -*-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berlaku Gradual

5 Juli 2019   21:02 Diperbarui: 5 Juli 2019   21:05 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi tentang itu tidak jadi kenyataan
Digantikan yang lain nan tak kalah menawan
Ketinggalan kereta bukan halangan
Terlambat mengangkat sauh tak jadi rintangan

Debu bertaburan bersama kesabaran
Kemudian menghilang dan datang kembali
Demikian pula bubuk bedak pabrikan
Akan segera pudar bersama usia alami

Tak ada yang bisa dibanggakan lagi
Tak ada yang tersisa kecuali kerut-merut bikinan alam
Tinggal menghitung amal baik nurani
Dan menghapus amal buruk yang kelam

  ___***___
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun