Mohon tunggu...
Yustya
Yustya Mohon Tunggu... Relawan - Indonesia

-*- Saya memang bukan orang yang pandai, tetapi saya tidak mau diajak bodoh -*-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kembang Sepatu

21 Juni 2019   17:42 Diperbarui: 21 Juni 2019   17:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pagi dari balik jendela kayu di antara semak rimbun meresap embun

Sang surya ingin berkisah pada kupu dan kumbang yang hadir berkerumun

Akan keelokan sang kembang sepatu penghias keluarga tanaman tropis

Di awal musim saat keajaiban mudah ditemukan pada hujan bertempias

Bukan aromanya yang mengundang hati wanita tak terhindar berdebar

Melainkan kepada warna-warninya: merah, kuning, jingga nan berpendar

Lapis-berlapis kelopak serupa keelokan kebaya putri ayu

Putiknya panjang menjulur seakan mengulur waktu

Konon nama sang kembang mengakar dan menyebar dari negeri India

Wanita pengguna puspa setia menyulap sepatu pria hingga berkilap

Pewarna merah alami tanpa dampak sakiti tubuh kala hidangan disuap

Ajari diri meramunya jadi jampi obat tradisional di bumi Nusantara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun