Suatu pagi dari balik jendela kayu di antara semak rimbun meresap embun
Sang surya ingin berkisah pada kupu dan kumbang yang hadir berkerumun
Akan keelokan sang kembang sepatu penghias keluarga tanaman tropis
Di awal musim saat keajaiban mudah ditemukan pada hujan bertempias
Bukan aromanya yang mengundang hati wanita tak terhindar berdebar
Melainkan kepada warna-warninya: merah, kuning, jingga nan berpendar
Lapis-berlapis kelopak serupa keelokan kebaya putri ayu
Putiknya panjang menjulur seakan mengulur waktu
Konon nama sang kembang mengakar dan menyebar dari negeri India
Wanita pengguna puspa setia menyulap sepatu pria hingga berkilap
Pewarna merah alami tanpa dampak sakiti tubuh kala hidangan disuap
Ajari diri meramunya jadi jampi obat tradisional di bumi Nusantara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H