Mohon tunggu...
Yustisia Pasfatima Mbulu
Yustisia Pasfatima Mbulu Mohon Tunggu... Dosen - Penulis

Profile sebagai dosen di bidang Pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pengembangan Kualitas Homestay Desa Wisata Pulau Kelapa Kepulauan Seribu Jakarta

24 November 2020   18:52 Diperbarui: 24 November 2020   19:13 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
                           Gambar 1.1 Homestay Pulau Kelapa                         Sumber: Pokdarwis Pulau Kelapa

Tiga top program prioritas Kementerian Pariwisata 2017 adalah Digital Tourism (E-tourism), Homestay Desa Wisata & Airlines. Untuk terus mengembangkan pariwisata di desa wisata, homestay menjadi salah satu aspek penunjang yang harus dimiliki desa-desa wisata. Pasalnya homestay memiliki peran penting dalam memberikan pengalaman otentik kepada wisatawan. 

Sebagai bagian dari pengembangan desa wisata, homestay merupakan bagian dari amenitas pariwisata yang memadukan antara penginapan dengan biaya yang terjangkau dan budaya lokal yang otentik sebagai atraksi wisata budaya yang juga melestarikan arsitektur tradisional setempat. Homestay kemudian menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman bagi wisatawan dengan pengelolaan homestay berstandar internasional.

Homestay yang dikenal juga dengan istilah pondok wisata merupakan suatu usaha dalam bidang akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagai untuk disewakan dengan memberikan kesempatan pada wisatawan untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya, untuk jangka waktu tertentu dengan perhitungan pembayaran harian (Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.9 tahun 2014). 

ASEAN Homestay Standard (2016), juga menyebutkan bahwa homestay merupakan sebuah pariwisata alternatif dimana wisatawan akan tinggal Bersama dengan keluarga tuan rumah dirumah yang sama dan akan merasakan kehidupan sehari-hari dari keluarga dan masyarakat setempat. UNESCO (2009) menyatakan bahwa homestay merupakan jenis akomodasi yang popular di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia, menggunakan rumah tinggal pribadi sebagai tempat wisata menginap. 

Berdasarkan beberapa definisi homestay tersebut dapat disimpulkan bahwa homestay merupakan suatu akomodasi yang berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagaian kamarnya untuk disewakan ke wisatawan dan tinggal Bersama keluarga tuan rumah sehingga merasakan kehidupan sehari-hari Bersama dengan keluarga dan masyarakat lokal.

Terdapat sejumlah keunggulan dari Homestay dibandingkan jenis akomodasi lain, sehingga menjadi program prioritas, antara lain:

  1. Waktu yang dibutuhkan untuk pembangunannya relatif singkat
  2. Berbiaya relatif murah
  3. Umumnya berada di perdesaan dan mengunakan arsitektur daerah masing-masing
  4. Kemanfaat-annya bagi masyarakat lokal relatif besar
  5. Tingkat kebocoran rendah bahkan nol dan
  6. Kepemilikan oleh masyarakat lokal

Sedangkan Hotel, membutuhkan waktu pembangunan 5 tahun & biaya pembangunannya juga mahal.

Fungsi Homestay 

  1. Homestay sebagai sarana akomodasi di desa wisata
  2. Homestay sebagai bagian atraksi (daya tarik) dari desa wisata
  3. Sebagai sarana interaksi antara wisatawan dengan tuan rumah
  4. Sebagai sarana edukasi bagi wisatawan untuk belajar tentang kearifan lokal.
  5. Sebagai sarana pengenalan budaya lokal.

Kriteria Homestay

  1. Usaha perorangan yang tidak berbadan hukum
  2. Fisik, berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya
  3. Pemilik homestay adalah warga setempat
  4. Kamar yang di sewakan maksimal 5 Unit
  5. Pelaksanaan usaha meliputi ; Aspek Produk, Aspek Pelayanan dan Aspek Pengelolaan
  6. Adanya keterkaitan langsung dengan desa wisata

Profil Desa WIsata Pulau Kelapa Kepulauan Seribu

  Gambar 1.2 Peta Wisata Pulau Kelapa  Kepulauan Seribu   Sumber: Pokdarwis Pulau Kelapa 
  Gambar 1.2 Peta Wisata Pulau Kelapa  Kepulauan Seribu   Sumber: Pokdarwis Pulau Kelapa 

Berdasarkan poin identifikasi Desa Wisata dari Kemenparekraf, menunjukan bahwa Desa Wisata Pulau Kelapa masuk dalam kriteria desa wisata Berkembang yang memiliki prospek masa depan yang cukup menjanjikan untuk menjadi desa wisata maju. Hal ini dilihat dari potensi daya dukung yang telah dimiliki, meliputi daya dukung fasilitas wisata , daya dukung SDM , dan daya dukung wisata alam di sekitar Pulau Kelapa.

Demografi Kelurahan Pulau Kelapa: 

Pulau Kelapa adalah salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Indonesia. Terdapat 36 pulau di kelurahan ini, 2 pulau dihuni dan 34 pulau tidak berpenghuni. Jumlah RT : 31 Jumlah RW : 5 Jumlah Penduduk : 8.680 Jiwa Luas Wilayah : 6.210 km2.

Struktur sosial masyarakat pulau sudah terbangun dengan baik, adanya peran  dari masing masing stake holder, dari peran pejabat pemerintahan setempat , peran organisai masyakat dan peran komunitas-komunitas kelompok profesi, seperti komunitas nelayan yang tergabung dalam  Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang memiliki peran dan kontribusi penting dalam pengembangan kepariwisataan di daerahnya.

Homestay Desa Wisata Pulau Kelapa Kepulauan Seribu

Wilayah Pulau Kelapa memiliki Akomodasi Homestay, yakni :

Home Stay : 13 Unit terdiri;

  • 12 unit masing-masing 2(dua) kamar
  • 1 unit 7(tujuh) kamar

Pondok Wisata: 11 Unit terdiri;

  • 6 (enam) Unit Rumah Kecil
  • 2 (dua) Unit Rumah Besar
  • 3 (tiga) Unit Rumah sedang

Kapasitas Pengunjung : kurang lebih 150 – 200 Orang

                                                                                                                                   Tabel 1.1  Homestay Pulau Kelapa 

Sumber: Pokdarwis Pulau Kelapa Kepulauan Seribu
Sumber: Pokdarwis Pulau Kelapa Kepulauan Seribu
Dalam kriteria Kualitas Akomodasi, terdapat tiga aspek penting dalam pelaksanaan usaha homestay. Aspek pertama adalah Aspek Produk yang meliput:

        Gambar 1.3 Aspek Produk Homestay Pulau Kelapa           Sumber Pokdarwis Pulau Kelapa Kepulauan Seribu
        Gambar 1.3 Aspek Produk Homestay Pulau Kelapa           Sumber Pokdarwis Pulau Kelapa Kepulauan Seribu
Aspek Produk terdiri dari bangunan rumah, kamar tidur, kamar mandi, fasilitas penunjang, dan dapur. Untuk aspek produk homestay desa wisata pulau kelapa kepulauan seribu sudah dipenuhi semua baik dari bangunan rumahnya terdapat 1 atau 2 kamar yang disewakan oleh masyarakat setempat, kamar tidur dalam kondisi yang bersih dan terawat serta dilengkapi dengan lemari, AC, penerangan yang cukup dan tempat tidur tertata rapih dan tersedia bantal dengan sarung dan sprei. 

Tersedia juga kamar mandi dengan kloset duduk dan jongkok, tempat penampungan air saluran pembuangan air yang lancar dan air bersih yang mencukupi sesuai dengan jumlah kamar yang tersedia. Kondisi dapur juga dalam keadaan bersih, terawat dan berfungsi dengan baik.  

Aspek  Pelayanan meliputi pemesanan kamar, pencatatan identitas tamu, pembayaran, pembersihan lingkungan dan kamar tamu, keamanan dan kenyamanan tamu, penanganan keluhan, dan pemberian informasi tertulis mengenai harga sewa, lokasi terdekat dari pelayanan kesehatan, fasilitas umum, daya tarik wisata setempat dan budaya lokal. 

Untuk aspek pelayanan homestay di pulau kelapa kepulauan seribu dalam pemesanan homestay wisatawan bisa langsung memesan melalui travel agent baik travel agent dari pulau kelapa sendiri maupun travel agent luar pulau kelapa. 

Sehingga pencatatan identitas tamu & pembayaran bisa langsung melalui travel agent. Pemesanan homestay masih melalui pihak ketiga, belum melalui pokdarwis sehingga keuntungan belum merata bagi homestay di pulau kelapa kepulauan seribu. 

Untuk keamanan sudah baik  sedangkan  kenyamanan masih perlu ditingkatkan. Pelayanan kesehatan & fasilitas umum masih kurang perlu ditingkat, sedangkan daya tarik wisata sudah terpenuhi. 

Aspek Pengelolaan meliputi pertama pengelolaan tata usaha dengan menyediakan area khusus dalam rumah tinggal untuk keperluan administrasi, dilengkapi fasilitas penunjang yang sederhana belum tersedia karena pengelolaannya masih melalui travel agent belum melalui Pokdarwis setempat. 

Kedua penjaminan keamanan dan keselamatan, dilakukan dengan cara menyediakan petunjuk tertulis untuk menghindari terjadinya kebakaran atau keadaan darurat lainnya serta memiliki peralatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) masih perlu ditingkatkan. 

Pengelolaan sumber daya manusia masih perlu ditingkatkan karena pelayanan yang belum rata, dilaksanakan dengan menerapkan unsur Sapta Pesona, meliputi; aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan kenangan masih perlu ditingkatkan juga terkhusus untuk aspek kenangan karena belum ada cinderamata dari pulau kelapa bagi wisatawan, aspek bersih terutama dilingkungan homestay, aspek tertib dalam berkendara bagi masyarakat setempat untuk kenyamanan wisatawan. 

Ditambah dengan mengikuti kegiatan peningkatan kemampuan pengelolaan yang diselenggarakan oleh unsur pemerintah sudah di terpenuhi pokdarwis pulau kelapa kepulauan seribu.

Kesimpulan

Untuk meningkatkan kualitas  homestay desa wisata pulau kelapa kepulauan seribu harus memenuhi ketiga aspek terdiri dari aspek produk, pelayanan, & pengelolaan. Sedangkan untuk sekarang ini kualitas  homestay desa wisata pulau kelapa kepulauan seribu baru memenuhi aspek produk Sedangkan untuk aspek pelayanan & pengelolaan masih perlu ditingkatkan guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun