Sayangnya saya lupa kapan membeli buku ini. Yang pasti buku ini selalu saya bawa saat pelajaran sejarah SMP, bersama dengan “Seratus Tokoh”. Kedua buku ini adalah koleksi referensi pertama saya, meski beberapa bagian isinya baru bisa saya pahami bertahun-tahun kemudian..hehe
Rasanya lucu kalau mengingat masa-masa itu. Untuk membeli buku saya harus ngumpet-ngumpet. Kadang geli juga kalau memikirkan disaat teman-teman sekelas lebih memilih membaca Goosebumps atau yang sejenisnya, saya lebih memilih membaca (dan membeli) buku-buku sejarah (mungkin ini yang membuat orang mengira saya “autis” hehe).
Yang pasti dua buku itu adalah buku “pertama” yang saya miliki. Dari keduanya saya mulai jatuh hati dengan buku-buku. Beruntung saya masih menyimpanya sampai sekarang, meski sampul bukunya sudah kusam, kedua buku ini adalah “harta” berharga yang saya miliki. Keduanya menyimpan kenangan masa kecil dan menjadi awal perjumpaan saya dengan “dunia”. Sebab saya percaya bahwa buku adalah jendela dunia !!!!
Ayo membaca, dan membeli buku kalau punya duit, dan menulis buku kalau sudah “pinter” wkwkwwkwk
Tulisan ini repost dari tulisan tahun 2010, saya copas dari blog saya di: http://yustisia.web.id/2010/05/15/pada-mulanya-dua-buah-buku/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI