Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dari Revisi ke Wisuda, Proses yang Menguatkan Mental Mahasiswa

3 Februari 2025   10:30 Diperbarui: 3 Februari 2025   11:14 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisuda di kampus (foto: dokumentasi pribadi)

Awal tahun ini menjadi momen penuh perjuangan bagi banyak mahasiswa tingkat akhir yang tengah menyelesaikan tahapan terakhir studi mereka. Di berbagai kampus, termasuk tempat saya mengajar, suasana semakin dinamis dengan aktivitas revisi setelah sidang tugas akhir.

Ada yang wajahnya berseri-seri penuh kebahagiaan karena mendapatkan persetujuan dari tim penguji, tetapi ada juga yang tampak tegang dan cemas karena masih harus menghadapi berbagai revisi agar sesuai dengan masukan yang diberikan.

Saya sering bertanya-tanya, apa yang ada di benak para mahasiswa ini? 

Setelah sekian tahun menempuh pendidikan, ternyata menyelesaikan studi juga bukan perkara mudah. Perjalanan ini tidak hanya menuntut kecerdasan akademik, tetapi juga mental yang kuat, ketahanan, dan daya juang yang tinggi.

Namun, saya percaya bahwa selama masa studi, mahasiswa telah dibekali dengan berbagai keterampilan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Setelah kelulusan, ada yang akan berkarier di dunia profesional, ada yang berani mengambil langkah membuka usaha sendiri, dan ada pula yang bersiap untuk memulai kehidupan baru dalam pernikahan.

Apa pun jalan yang dipilih, mereka telah dibentuk bukan hanya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skills), tetapi juga dengan keterampilan non-teknis (soft skills), termasuk ketahanan (endurance) dalam menghadapi proses yang tidak selalu mudah.

Endurance adalah kemampuan untuk tetap bertahan dan terus melangkah meskipun menghadapi berbagai rintangan.

Bolak-balik ke kampus, bertemu tim penguji, melakukan bimbingan, menerima revisi, lalu mengulang proses tersebut hingga hasilnya sempurna, semua itu adalah bentuk latihan endurance. Meskipun terasa melelahkan, proses ini membangun karakter dan ketangguhan yang akan sangat berguna di kehidupan profesional dan pribadi.

Saat semua tantangan ini dapat dilewati, kebahagiaan yang dirasakan tidak hanya milik mahasiswa, tetapi juga para dosen yang turut bangga melihat anak didiknya berhasil menyelesaikan perjuangan mereka. Ada rasa haru ketika melihat mahasiswa yang dulu penuh kebingungan dan keraguan akhirnya mampu berdiri tegak saat wisuda dengan toga di kepala.

Wisuda di kampus (foto: dokumentasi pribadi)
Wisuda di kampus (foto: dokumentasi pribadi)
Perjalanan ini mengajarkan bahwa keberhasilan bukan tentang seberapa mudahnya sesuatu diraih, tetapi tentang bagaimana seseorang berjuang dengan gigih untuk mencapainya.

Untuk para mahasiswa yang masih dalam proses penyelesaian studi, saya ingin berpesan: teruslah bertahan, teruslah berusaha.

Jangan menyerah hanya karena hambatan sementara. Endurance yang kalian bangun saat ini akan menjadi modal besar dalam menghadapi dunia setelah kelulusan. Percayalah, setiap tetes keringat dan setiap upaya yang kalian lakukan akan terbayar dengan manis pada waktunya.

Akan tiba saatnya kesuksesan menghampiri, bukan karena jalan yang mudah, tetapi karena perjuangan yang telah ditempuh dengan sepenuh hati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun