Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Lipstick Effect, Mengapa Wisata Tetap Ramai di Tengah Penurunan Daya Beli?

29 Januari 2025   11:11 Diperbarui: 29 Januari 2025   15:34 12538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daya tarik wisata di kawasan Bogor (foto: dokumentasi pribadi)

Kemewahan yang terjangkau

Saat kondisi keuangan terbatas, masyarakat cenderung memilih pengalaman wisata yang singkat dan terjangkau namun tetap menyenangkan. Mengunjungi destinasi lokal, berburu kuliner khas, atau mencoba rumah makan baru menjadi pilihan utama.

Mencicipi kuliner lokal saat berwisata (foto: dokumentasi pribadi)
Mencicipi kuliner lokal saat berwisata (foto: dokumentasi pribadi)
Faktor psikologis

Lipstick effect menunjukkan adanya kebutuhan psikologis untuk merasa lebih baik, bahkan ketika kondisi ekonomi sulit. Wisata menjadi salah satu cara masyarakat untuk ‘melarikan diri’ sejenak dari tekanan kehidupan sehari-hari.

Peluang bagi industri pariwisata

Tren perjalanan singkat ini membuka peluang besar bagi pelaku industri pariwisata. Destinasi wisata dapat beradaptasi dengan menawarkan produk wisata yang lebih fleksibel, seperti paket staycation, peningkatan kualitas daya tarik wisata dengan harga tiket masuk yang terjangkau seperti museum, hingga pengembangan pasar tradisional sebagai daya tarik wisata berbasis kearifan lokal.

Mengunjungi pasar tradisional saat berwisata (foto: dokumentasi pribadi)
Mengunjungi pasar tradisional saat berwisata (foto: dokumentasi pribadi)

Penutup

Fenomena lipstick effect membuktikan bahwa dalam kondisi ekonomi sulit sekalipun, masyarakat tetap mencari cara untuk menikmati hidup.

Wisata menjadi salah satu bentuk eskapisme yang dapat memberikan kebahagiaan dengan cara yang lebih terjangkau.

Bagi industri pariwisata, memahami tren ini adalah kunci untuk terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan perilaku wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun