Mengikuti Jejak Para Gembala
Para gembala dalam kisah Natal memberikan teladan luar biasa. Mereka tidak menunda, tetapi cepat-cepat berangkat untuk menyaksikan kabar baik yang disampaikan malaikat. Ini adalah respons iman yang penuh semangat. Begitulah kiranya kita diajak untuk tidak menunda dalam memberikan respons untuk setiap panggilan Tuhan.
Momen Natal adalah waktu yang tepat untuk kembali kepada Allah, memperbaharui iman, dan memuliakan kebesaran-Nya. Seperti para gembala yang kembali dengan hati yang penuh pujian, kita juga diajak untuk membawa berita sukacita kepada orang-orang di sekitar kita.
Natal bukan sekadar seremonial maupun ritual, tetapi juga panggilan kita untuk menjadi terang dunia.
Merenungkan Kasih AllahÂ
Betlehem menggambarkan bukti nyata bahwa Allah begitu dekat dengan manusia. Dalam kesederhanaan palungan, hadir kebesaran kasih yang melampaui segalanya. Perayaan Natal menjadi saat yang tepat bagi kita untuk merenungkan kedalaman kasih Allah. Melalui kasih-Nya, kita memperoleh harapan, meskipun berada dalam situasi tantangan dan kesulitan hidup.
Mengakhiri kebaktian Natal di Gereja Kristen Jawa Baki, saya merenungkan pesan ini dengan mendalam. Pendeta mengingatkan jemaat untuk tetap bersuka cita, melihat kenyataan kehidupan dengan ucapan syukur, agar kita tetap layak menjadi anak-anak Allah.
Mari, di Natal kali ini, kita berjalan bersama para gembala menuju Betlehem. Bukan hanya secara fisik, tetapi dengan hati yang penuh iman dan kesederhanaan, kita memuliakan Allah dan membawa kabar sukacita kepada dunia.
Sugeng Natal, mugi katresnanipun Gusti tansah wonten ing gesang kita.
Selamat Natal, semoga kasih Tuhan selalu hadir dalam kehidupan kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H