Kemudian saya tertarik dengan display yang terdapat tulisan, “I think we’re ready for a commitment.”
Lalu seseorang menghampiri saya dengan ramah dan menjelaskan bahwa produk-produk yang ditampilkan adalah souvenir dari Lestari Summit 2024. Jadi peserta mendapatkan tas ramah lingkungan, lerak yaitu sabun pembersih yang 100% alami, dan memilih apakah akan mengambil tumbler atau kotak makan sebagai bentuk komitmen praktik keberlanjutan. Pilihan saya adalah tumbler, karena desainnya yang menarik.
Mengikuti Sesi
Melihat pada rundown acara, terdapat tokoh-tokoh inspiratif yang akan bicara pada panel diskusi.
Sebelum sesi dimulai, saya bertemu dengan Mas Nurulloh, COO Kompasiana. Saya sangat senang akhirnya bisa berkenalan langsung dengan beliau. Semoga ke depannya saya bisa ikut serta dalam event-event yang diselenggarakan oleh Kompasiana.
Acara dibuka oleh CEO KG Media Bapak Andy Budiman. Saya mencatat bahwa Lestari Summit 2024 fokus pada empat bidang yaitu inklusivitas, praktik lokal, kebijakan, dan transisi.
Inklusivitas adalah setiap suara memiliki peran yang penting. Lalu praktik lokal menyoroti bahwa setiap daerah memiliki keunikan. Selanjutnya adalah kebijakan. Beliau menyampaikan bahwa pembuat kebijakan kiranya dapat membuat kebijakan yang bukan hanya melindungi planet tetapi juga memberikan manfaat. Dan yang terakhir adalah transisi. Bapak Andy Budiman menyampaikan bahwa “Keberlanjutan adalah perjalanan ke masa depan yang lebih baik dan lestari.”
Saya mengamati bahwa penyelenggaraan Lestari Summit 2024 menerapkan prinsip sustainable event.
Sustainable event adalah sebuah pendekatan dalam perencanaan dan pelaksanaan acara, yang bukan hanya berfokus pada aspek komersial tetapi juga berupaya untuk meminimalkan dampak negatif dari penyelenggaraan.
Penerapan prinsip ini terlihat jelas, misalnya tidak menggunakan botol plastik untuk minuman, menyediakan ID card tanpa bahan plastik, memilih produk lokal sebagai souvenir untuk mendukung ekonomi lokal hingga mengukur jejak karbon dari penyelenggaraan acara.