Bila ditanyakan apa hobi saya, jawaban pertama yang akan saya sampaikan adalah,
”Berwisata.”
Ya, kegemaran berwisata telah mengantarkan saya untuk menjelajahi banyak destinasi, menikmati keindahan alam, dan mempelajari lebih dalam keragaman budaya Indonesia.
Berwisata bukan hanya sekadar jalan-jalan, ini adalah kesempatan untuk memahami, menghargai, dan menjaga keberlanjutan alam. Di era dimana kepedulian terhadap lingkungan semakin meningkat, perilaku yang mendukung keberlanjutan saat berwisata menjadi aksi relevan untuk diimplementasikan.
Saya semakin sadar akan dampak lingkungan dari kegiatan perjalanan dan mencari cara untuk membuat pilihan yang lebih berkelanjutan (sustainable). Sebagai wisatawan yang bertanggung jawab, saya melakukan praktik-praktik berikut ini ketika berwisata.
Membawa botol minum isi ulang dan tas belanja ramah lingkungan
Saya selalu memastikan membawa botol minum dan tas belanja ramah lingkungan saat berwisata, menjadikannya kebiasaan kecil yang mendukung keberlanjutan bumi kita. Dengan begitu saya bukan hanya sekedar mengurangi konsumsi plastik, tetapi juga aktif berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.
Dengan membawa botol minum dan tas belanja ramah lingkungan maka secara langung kita ambil bagian dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memberikan contoh positif tentang bagaimana keputusan kecil ini dapat memiliki dampak besar dalam mendukung keberlanjutan destinasi wisata. Bukan hanya itu saja, membawa botol air dan tas belanja adalah langkah konkret menuju pemanfaatan energi berkelanjutan.
Menggunakan produk ramah lingkungan
Banyak wisatawan yang saat berwisata membawa produk ramah lingkungan dalam tas perjalanan atau travel kit. Saya pun mencoba untuk mempraktikkannya dengan membawa produk berkelanjutan seperti sabun mandi yang berbahan organik dan peralatan perawatan pribadi lainnya yang ramah lingkungan.
Menikmati kuliner lokal
Menjelajahi kelezatan kuliner lokal adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata. Di dunia kuliner, pemilihan makanan dan minuman yang berasal dari sumber-sumber berkelanjutan semakin digiatkan.
Saat mengujungi destinasi wisata, saya selalu mencoba kuliner lokal. Dengan mencicipi kuliner lokal berarti saya mendukung petani dan produsen lokal. Konsumsi kuliner lokal dapat memperkuat keberlanjutan dalam sistem pangan serta mengampanyekan praktik dan produksi makanan berkelanjutan.
Menikmati kuliner lokal bukan saja memberikan pengalaman yang otentik tetapi juga berkontribusi menjaga keberlanjutan dan keberagaman kuliner lokal di berbagai destinasi wisata.
Memanfaatkan kendaraan yang ramah lingkungan
Di beberapa destinasi wisata, banyak yang menyediakan kendaraan ramah lingkungan, misalnya sepeda, sebagai alternatif yang bersahabat dengan lingkungan untuk menjelajahi destinasi wisata.
Memilih fasilitas dan destinasi wisata yang berkelanjutan
Industri wisata juga telah merespons tren ini dengan meningkatkan inisiatif berkelanjutan mereka. Hotel dan resor berkelanjutan semakin populer, menyediakan fasilitas ramah lingkungan, meminimalkan penggunaan plastik, dan mengadopsi praktik-praktik hijau lainnya. Beberapa destinasi wisata bahkan telah mendapatkan sertifikasi keberlanjutan, menarik minat bagi para wisatawan yang mencari pengalaman wisata yang bertanggung jawab.
Saya dapat berselancar di situs Indonesia Travel (www.indonesia.travel) yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Situs ini menyediakan informasi lengkap mengenai fasilitas dan destinasi pariwisata di Indonesia yang menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan.
Ikut serta dalam program edukasi dan kesadaran lingkungan
Perilaku berkelanjutan dalam berwisata juga mencakup pendidikan dan kesadaran lingkungan. Banyak destinasi wisata kini menyelenggarakan program-program edukasi untuk wisatawan, memberikan informasi tentang keberlanjutan, pelestarian alam, dan cara berkontribusi pada lingkungan setempat.
Saya pun berpartisipasi aktif dalam program edukasi dan kesadaran lingkungan saat berwisata sehingga dapat meningkatkan kesadaran saya tentang pelestarian lingkungan dan pentingnya bertindak secara bertanggung jawab selama melakukan perjalanan.
Program-program edukasi tersebut antara lain transplantasi karang, pengelolaan sampah, penanaman mangrove, penanaman pohon, dan program lainnya.
Inilah aksi saya yang dapat menentukan masa depan lingkungan yang berkelanjutan. Berwisata tidak hanya mencari pengalaman yang memuaskan secara pribadi tetapi juga berusaha untuk meninggalkan dampak positif pada lingkungan. Melalui perilaku berkelanjutan, saya sebagai wisatawan yang bertanggung jawab dapat menjadi agen perubahan dalam menjaga keberlanjutan destinasi wisata dan merawat bumi.
Pilihan-pilihan ini saat diintegrasikan, dapat membantu dalam mewujudkan akselerasi perubahan bagi industri pariwisata dan masa depan lingkungan yang berkelanjutan (sustainable) di Indonesia.
Referensi:
HPSN 2023 jadi babak baru pengelolaan sampah di Indonesia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI