Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Lokasi Syuting Film Indonesia sebagai Sebuah Pesona Wisata

5 Januari 2024   11:15 Diperbarui: 6 Januari 2024   06:17 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Los Mbako Menden (Foto: Shutterstock/Sulhan El Marosi via travel.kompas.com)

Salah satu tren dalam industri wisata pada tahun 2024 adalah meningkatnya minat dalam set jetting, yaitu melakukan perjalanan untuk mengunjungi lokasi syuting film. Lokasi syuting film kemudian menjadi sebuah pesona wisata. Berikut ini disajikan beberapa film dan serial dengan lokasi syuting yang menarik untuk dikunjungi.

Women from Rote Island

Film Women from Rote Island berhasil meraih gelar sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2023, dengan memenangkan empat Piala Citra prestisius. Kategori yang berhasil dimenangkan meliputi Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, dan Penulis Skenario Asli Terbaik.

Cerita dalam film ini mengisahkan perjalanan pahit Martha (diperankan oleh Irma Rihi), seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang akhirnya kembali ke tanah air setelah mengalami kisah sulit di Sabah, Malaysia. Meskipun belum diputar di bioskop Indonesia, film ini telah berhasil mencuri perhatian pada berbagai festival film internasional.

Pengambilan gambar film dilakukan di Batu Termanu, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Batu Termanu sesungguhnya terdiri dari dua bukit yang sangat besar, terletak di sebuah tanjung di lepas pantai. Ada dua puncak yang dikenal sebagai Batu Suelai dan Batu Hun, menciptakan daya tarik alam yang menakjubkan bagi yang mengunjungi Kabupaten Rote Ndao. Wilayah ini terletak di Kecamatan Rote Tengah, dapat dicapai dalam waktu 15 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dari ibukota Baa.

Bukit Termanu (Foto: Shutterstock/Joss Juno via kompas.com)
Bukit Termanu (Foto: Shutterstock/Joss Juno via kompas.com)

Masyarakat meyakini bahwa Batu Suelai dianggap berjenis kelamin lelaki, sementara Batu Hun dianggap berjenis kelamin wanita. Batu Suelai terletak di pesisir Pantai Lely dan di sisi lain, Batu Hun terletak sekitar 500 meter dari tepi pantai di tengah laut. Berdasarkan legenda rakyat, Batu Termanu awalnya berasal dari Vietnam dan berpindah ke Maluku, kemudian pindah ke Rote Barat Laut (Oelaba), dan akhirnya berlanjut ke Termanu (Rote Tengah).

Petualangan Sherina 2

Petualangan Sherina 2 adalah salah satu film box office Indonesia di tahun 2023 yang menampilkan cerita tentang dua orang teman masa kecil yang senang bertualang, yakni Sherina (Sherina Munaf) dan Sadam (Derby Romero). Setting film ini banyak diambil di Kalimantan Tengah.

Jembatan Kahayan menjadi lokasi saat Sherina dan Aryo (Ardit Erwandha) baru saja sampai di Kalimantan Tengah. Mereka melewati jembatan tersebut dalam perjalanan menuju kantor OUKAL (Orang Utan Kalimantan), di mana mereka akan melakukan liputan. Jembatan Kahayan yang melintasi Sungai Kahayan memiliki panjang 640 meter dan lebar 9 meter, terdiri dari 12 bentang dengan bentang khusus sepanjang 150 meter untuk memfasilitasi alur pelayaran. Fungsinya adalah menghubungkan pusat kota Palangka Raya dengan Kelurahan Pahandut Seberang. Saat ini, kawasan di bawah Jembatan Kahayan menjadi daya tarik wisata yang menarik, termasuk Taman Pasuk Kameloh, Wisata Kereng Bengkirai, dan aktivitas wisata susur sungai.

Jembatan Kahayan (Foto: instagram.com/ko_pras via idntimes.com)
Jembatan Kahayan (Foto: instagram.com/ko_pras via idntimes.com)
Dalam film, terdapat adegan Sherina dan Saddam melewati Sungai Pasel dalam upaya mengejar kelompok penculik bayi orangutan. Sungai Pasel ini memisahkan dua desa, yakni Desa Tumbang Kaman dan Desa Tumbang Manggu, yang terletak di Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Meskipun kedua desa tersebut tidak memiliki daya tarik wisata khusus, seringkali orang melakukan trekking atau berkunjung ke kawasan Hutan Tumbang Kaman. Desa-desa tersebut umumnya digunakan sebagai basecamp sebelum memasuki hutan. Sungai Pasel menjadi bagian dari wilayah Hutan Tumbang Kaman.

Desa Tumbang Kaman dan Desa Tumbang Manggu (Foto: Youtube Film Petualangan Sherina via antvklik.com)
Desa Tumbang Kaman dan Desa Tumbang Manggu (Foto: Youtube Film Petualangan Sherina via antvklik.com)
Gadis Kretek

Serial Gadis Kretek yang diadaptasi dari novel ini mengisahkan tentang perjalanan sekaligus sejarah bisnis pabrik kretek di sebuah kota di Pulau Jawa pada masa awal kemerdekaan Republik Indonesia, dengan sentuhan nilai kehidupan dan unsur romansa. Tokoh utamanya bernama Dasiyah atau dipanggil Jeng Yah yang diperankan dengan sangat apik oleh Dian Sastrowardoyo. Setting serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix berhasil menghadirkan nuansa era 1960-an. Beberapa lokasi syuting film ini kemudian menarik untuk dikunjungi bahkan menjadi daya tarik wisata.

Pasar Kayu Muntilan yang berada di Jumleng, Tamanagung, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pasar Kayu Muntilan dipilih menjadi lokasi syuting dari serial Gadis Kretek. Beberapa area di pasar tersebut diubah untuk menciptakan suasana pasar era 1960-an. Sebagai contoh, lapak pedagang kayu diubah menjadi warung, restoran tempo dulu, dan gudang penyimpanan rokok kretek.

Pasar Kayu Muntilan (Foto: Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)
Pasar Kayu Muntilan (Foto: Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie)
Los Mbako Menden, berlokasi di Dukuh Karangasem, Desa Karanglo, Kecamatan Klaten Selatan, adalah kepunyaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Los Mbako Menden digunakan ketika Seno Aji, yang diperankan oleh Ibnu Jamil, bertemu dengan Soeraja (Ario Bayu). Bangunan yang besar dan terbuat dari bambu dengan atap daun kering tersebut berfungsi sebagai lokasi untuk mengeringkan daun tembakau setelah panen. Kedua bangunan Los Mbako tersebut masih terus digunakan hingga saat ini.

Los Mbako Menden (Foto: Shutterstock/Sulhan El Marosi via travel.kompas.com)
Los Mbako Menden (Foto: Shutterstock/Sulhan El Marosi via travel.kompas.com)
Tren set jetting pada tahun 2024 memberikan peluang bagi para penggemar film untuk menjelajahi pesona wisata yang diilhami oleh lokasi-lokasi syuting. Setiap tempat menyimpan cerita dan keindahan.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi untuk merencanakan perjalanan set jetting yang penuh petualangan dan pengalaman unik.

Referensi:

Panorama Batu Termanu

Jembatan Kahayan Salah Satu Landmark Kalimantan Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun