Desain rumah adat ini menempatkan satu ruangan pada tingkat yang lebih tinggi daripada ruangan yang lain. Bale tani terbagi menjadi area untuk serambi, ruangan untuk kamar, dan ruang untuk memasak.
Husen menyampaikan bahwa pada bagian dalam digunakan sebagai ruang penyimpanan untuk barang berharga dan juga sebagai tempat tidur untuk anak perempuan. “Jadi anggota keluarga lelaki tidurnya di serambi,” jelas Husen.
Di Desa Wisata Sasak Ende terdapat lumbung yang berfungsi untuk menyimpan hasil panen. Lumbung suku Sasak memiliki struktur mirip dengan rumah panggung. Bangunan lumbung ini dilengkapi dengan empat tiang penyangga sehingga menciptakan kesan seperti saung atau gubug.
gendang beleq dan peresean.
Bukan hanya bentuk dan konsep rumah adat yang unik, Desa Wisata Sasak Ende juga menjaga tradisi kesenian, antara lain tarian
Tarian ini sebenarnya dipertunjukkan untuk wisatawan yang telah melakukan permohonan sebelumnya atau yang datang dalam kelompok. Namun, beruntung sekali bisa menikmati pertunjukan ini karena pada saat yang sama terdapat rombongan wisatawan yang memesan pertunjukan ini sehingga bisa bergabung.
Tarian gendang beleq dinamakan demikian karena diiringi oleh alat musik berupa gendang besar.
Dalam bahasa Sasak, "beleq" berarti besar, merujuk pada ciri khas gendang tersebut yang memang ukurannya besar.
Gendang besar atau beleg berfungsi sebagai alat musik pukul utama dalam pertunjukan ini.
Sedangkan peresean adalah tradisi yang melibatkan dua petarung yang disebut pepadu, serta seorang wasit. Setiap pepadu membawa sebilah rotan untuk memukul bagian atas tubuh lawan.
Sebagai pelindung diri, pepadu harus membawa perisai yang dikenal sebagai ende. Seseorang yang bertindak sebagai wasit, bertugas meniup peluit, mengatur jalannya pertandingan, dan memberi sinyal untuk menghentikan atau melanjutkan pertandingan.