Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menelusuri Keanggunan Gua Maria dalam Wisata Religi

14 Oktober 2023   10:01 Diperbarui: 15 Oktober 2023   01:05 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Miniatur Gua Maria Lourdes (foto: dokumentasi pribadi)

Bulan Rosario, yang jatuh pada bulan Oktober, menjadi momen yang khusus bagi umat Katolik di seluruh dunia. Sebagai bulan yang didedikasikan khusus pada Bunda Maria, umat berdoa Rosario dan Gua Maria menjadi pilihan untuk melibatkan diri dalam ibadah dan ziarah pribadi.

Ziarah merupakan bentuk dari wisata religi atau wisata rohani. Terdapat dua tipe wisatawan dari wisata religi, yang pertama adalah wisatawan dengan latar belakang agama yang sama dimana nilai-nilai spiritual menjadi parameter utama dalam berwisata. Lalu yang kedua adalah wisatawan dengan latar belakang agama yang berbeda dari tempat yang dikunjungi, tujuannya adalah untuk memperluas wawasan tentang kekayaan budaya dan keanekaragaman yang pada akhirnya dapat menanamkan nilai toleransi dalam kehidupannya.

Kali ini perjalanan yang diceritakan adalah berwisata religi ke Gua Maria yang berada di sebelah barat Pulau Jawa yaitu Gua Maria Bukit Kanada di Provinsi Banten dan di bagian timur Pulau Jawa yaitu Gua Maria Pohsarang di Provinsi Jawa Timur.

Gua Maria Bukit Kanada

Namanya terdengar unik, dan ini bukan berada di luar negeri namun di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Gua Maria ini dinamakan Bukit Kanada yang adalah singkatan dari Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam. Sesuai dengan namanya, Gua Maria ini berlokasi di kawasan Narimbang.

Berdasarkan informasi, Gua Maria Bukit Kanada ini dibangun pada tahun 1988 oleh umat Paroki Rangkasbitung yang didukung pimpinan Kongregasi Suster Fransiskan Sukabumi. Gua Maria Bukit Kanada difungsikan untuk tempat beribadah umat Katolik. Seiring berjalannya waktu, Gua Maria Bukit Kanada juga menjadi salah satu destinasi wisata religi di Rangkasbitung.

Lokasi Gua Maria ini menjadi satu dengan pintu masuk Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak. Saat memasuki kawasan, suasana hening langsung terasa. Untuk menuju Gua Maria, terdapat tangga yang di kedua sisinya dihiasi patung 12 murid Yesus.

Tangga yang dihiasi patung 12 murid Yesus (foto: dokumentasi pribadi)
Tangga yang dihiasi patung 12 murid Yesus (foto: dokumentasi pribadi)

Lalu tibalah di Gua Maria dimana terdapat patung Bunda Maria dan sepasang patung malaikat di bagian altar.

Peziarah yang datang dapat mengambil kursi-kursi yang disediakan untuk kemudian memanjaatkan doa.

Doa-doa yang dipanjatkan seakan menyatu dengan suasana alami dari Gua Maria Bukit Kanada sehingga mampu menghadirkan sentuhan tersendiri, terasa tenang dan meneduhkan jiwa. 

Dari Gua Maria, peziarah dapat mengunjungi kapel yang diberi nama Makam Yesus. Di bagian atas pintu masuk Makam Yesus terdapat tulisan “Grotto Kebangkitan”.

Makam Yesus (foto: dokumentasi pribadi)
Makam Yesus (foto: dokumentasi pribadi)
Tempat ini adalah kapel yang dapat digunakan untuk mengadakan misa dalam jumlah umat yang tidak banyak dimana di dalamnya terdapat altar kecil.

Bagian dalam Makam Yesus (foto: dokumentasi pribadi)
Bagian dalam Makam Yesus (foto: dokumentasi pribadi)
Peziarah yang datang ke Gua Maria Bukit Kanada juga dapat melakukan jalan salib. Selepas ziarah, peziarah dapat mampir ke fasilitas yang diberi nama “Kawasan Agrowisata” dimana terdapat toko rohani, kolam ikan, rumah kompos, tanaman hias, serta warung makan dengan gazebo yang dapat digunakan untuk beristirahat sambil menikmati sajian.

Kawasan Agrowisata (foto: dokumentasi pribadi)
Kawasan Agrowisata (foto: dokumentasi pribadi)

Gua Maria Pohsarang

Gua Maria Pohsarang terletak di lereng Gunung Wilis yaitu di Desa Pohsarang, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Gua Maria Pohsarang dikenal juga dengan nama Gua Maria Lourdes Pohsarang, berada di kompleks Gereja Pohsarang. Gereja Pohsarang sendiri sarat akan nilai historis, yang dibangun pada tahun 1936. Gereja Pohsarang menampilkan gaya Majapahit dan bangunan Gereja mirip perahu di atas gunung yang melambangkan bahtera atau perahu Nabi Nuh yang terdampar di Gunung Ararat. Arsitektur Gereja Pohsarang sangat unik dan menakjubkan.

Gereja Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)
Gereja Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)

Memasuki kompleks Gereja, terdapat miniatur Gua Maria Lourdes seperti di Perancis. Terdapat tulisan melingkar dengan menggunakan bahasa Jawa dalam ejaan lama. Seperti ini tulisannya:

Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem, yang berarti Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepada-Mu.

Miniatur Gua Maria Lourdes (foto: dokumentasi pribadi)
Miniatur Gua Maria Lourdes (foto: dokumentasi pribadi)
Sementara itu, pada bagian luar kompleks Gereja terdapat replika dari patung Maria Lourdes. Replika patung Maria Lourdes ini tingginya hampir mencapai 4 meter, lebih tinggi dari patung aslinya yang berlokasi di Perancis yang hanya setinggi 1,75 meter. Keputusan untuk membuat patung ini lebih besar dari aslinya karena penyesuaian dengan ukuran gua yang memiliki ketinggian hampir mencapai 18 meter.

Tampak sebuah altar untuk meletakkan lilin. Para peziarah menyalakan lilin, lalu berdoa.

Gua Maria Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)
Gua Maria Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)
Banyak juga peziarah yang datang ke Gua Maria Pohsarang untuk menjelajahi rute jalan salib. Di jalan salib ini terdapat sejumlah patung yang menggambarkan perjalanan Yesus Kristus dalam menghadapi kesengsaraan hingga wafat di kayu salib.

Jalan Salib di Gua Maria Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)
Jalan Salib di Gua Maria Pohsarang (foto: dokumentasi pribadi)
Refleksi Spiritual

Gua Maria, sebagai tempat penuh keanggunan, mengundang setiap jiwa untuk merenung dalam kehadiran yang suci dan membiarkan diri terhanyut dalam kesejukan spiritual yang tiada tara.

Dalam kesakralan Gua Maria, setiap langkah peziarah bukan hanya dihantarkan pada momen refleksi spiritual yang mendalam namun juga pemahaman akan nilai-nilai budaya.  

Sumber:

Mendongkrak Pariwisata Indonesia melalui Wisata Religi

Mengintip Gua Maria, Destinasi Wisata Religi di Rangkasbitung

Gereja yang Unik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun