Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung, Menyampaikan Nilai Perdamaian Melalui Pengalaman Wisata

Berwisata sambil belajar nilai-nilai perdamaian, bisa menjadi pilihan wisata yang menarik.

Di lereng Gunung Ungaran terdapat desa wisata dengan konsep unik yaitu Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung

Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung mulai dikembangkan pada tahun 2019 dengan mengusung konsep wisata desa yang menekankan pada aspek "perdamaian" sebagai identitas unik yang membedakannya dari desa-desa wisata yang lain.

Baca juga: Menjelajahi Keagungan Bali di Jatiluwih

Lokasi Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung

Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung terletak di lereng Gunung Ungaran tepatnya di Desa Poncoruso, Kabupaten Semarang. Bila dari Kota Semarang untuk menuju desa wisata ini akan memakan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.

Desa Poncoruso terletak di daerah yang merupakan jalur wisata dan memiliki potensi dalam sektor pertanian sayuran dan hortikultura. Desa Poncoruso juga dekat dengan kawasan industri di Kabupaten Semarang.

Potensi Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung

Baca juga: Desa Terong, Transformasi Lahan Bekas Tambang Menjadi Desa Wisata Kreatif

Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung memiliki potensi yang menarik bagi wisatawan, baik yang bersifat fisik maupun yang non-fisik. Potensi fisik di desa wisata ini termasuk pemandangan indah Gunung Ungaran, lahan pertanian yang subur, aliran sungai, mata air panas, serta beberapa situs bersejarah seperti arca Nandi, arca lingga Yoni, dan batu lumping. Semua situs ini terletak di sekitar daerah persawahan Srumbung Gunung.

Baca juga: Ketika Keindahan Alam dan Tradisi Budaya Menyatu di Desa Wae Rebo

Suasana desa dengan latar belakang Gunung Ungaran (foto: dokumentasi pribadi)

Sementara itu, potensi non-fisik adalah kekayaan dalam keragaman penduduknya, tradisi-tradisi lokal yang beraneka ragam, serta warisan budaya yang unik di wilayah tersebut.

Selain itu, ada harmoni yang tercipta di antara penganut berbagai agama dan kepercayaan yang berbeda. Masyarakat desa memiliki beragam keyakinan, termasuk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Kepercayaan Kejawen. Meskipun perbedaan agama dan kepercayaan, keragaman ini tidak menghasilkan konflik, melainkan masyarakat hidup berdampingan dalam harmoni dan saling tolong-menolong.

Demikian pula, terdapat tradisi dan budaya lokal yang masih dilestarikan dengan baik, termasuk nyadran (ritual membersihkan desa), merti dusun (upacara adat tingkat dusun), dan seni tradisional.

Di dusun ini, terdapat berbagai kelompok seni seperti kuda lumping, karawitan, kasidahan, serta berbagai jenis musik religi lainnya. Semua potensi ini menambah daya tarik Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung.

Seni kuda lumping di DWKP Srumbung Gunung (foto: jadesta.kemenparekraf.go.id)

Masyarakat juga telah mengembangkan batik ciprat sebagai produk budaya yang mewakili batik khas dari Srumbung Gunung. Salah satu kelompok yang berperan dalam produksi batik ciprat ini adalah Sekar Langit, yang telah menjadi merek batik ciprat yang berasal dari Srumbung Gunung. Pilihan motif batik ciprat ini didasarkan pada ciri khas cipratan warna yang menghasilkan motif yang beragam dan unik.

Dengan teknik ini, meskipun menggunakan warna kain yang sama, setiap motifnya akan selalu berbeda. Sedangkan teknik smock yang digunakan adalah metode untuk menciptakan lipatan-lipatan pada kain yang menghasilkan motif warna tertentu.

Batik ciprat Srumbung Gunung (foto: dokumentasi pribadi)

Paket Wisata

Stefanus Sriyanto, sebagai salah seorang pengelola desa wisata menyatakan bahwa Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung telah mengembangkan paket-paket wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. "Ada beberapa paket wisata yang bisa dipilih oleh wisatawan," terang Stefanus yang juga berprofesi sebagai guru ini.

Pertama Paket Peace Camp, adalah paket kegiatan selama 4 hari 3 malam yang akan menyediakan pelatihan kepada peserta tentang 12 prinsip dasar perdamaian.

Prinsip-prinsip ini melibatkan aspek-aspek seperti penerimaan terhadap diri sendiri, penanganan prasangka, pemahaman terhadap perbedaan etnis, penghargaan terhadap perbedaan agama, kesadaran akan perbedaan jenis kelamin, pemahaman terhadap perbedaan status ekonomi, penghormatan terhadap keanekaragaman, penanganan konflik, penolakan terhadap kekerasan, pengakuan terhadap kesalahan, dan pemberian maaf.

Kedua Paket Live-In, paket yang ditawarkan mulai dari 2 hingga 4 hari, di mana peserta akan secara aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Srumbung Gunung.

Selama paket ini, peserta akan melakukan observasi dan memahami nilai-nilai lokal yang dimiliki oleh masyarakat, termasuk bagaimana mereka menjalani hubungan harmonis antara individu dari berbagai latar belakang agama yang berbeda.

Ketiga Paket Seni dan Budaya, wisatawan akan merasakan pengalaman yang menyenangkan dengan menyaksikan pertunjukan seni dan budaya, berpartisipasi dalam tradisi nyadran dan dawuhan, serta memiliki kesempatan untuk berlatih menari atau bermain gamelan.

Berwisata dengan Nilai Perdamaian

Konsep berwisata dengan belajar nilai perdamaian yang ditawarkan oleh Desa Wisata Kreatif Perdamaian Srumbung Gunung terlihat pada:

Seni budaya dan nilai-nilai lokal

Kekayaan seni budaya desa beserta cerita perdamaian yang terkandung di dalamnya yang dikemas menjadi daya tarik wisata sehingga menciptakan pengalaman berwisata yang istimewa. Kehidupan masyarakat yang guyup rukun juga menjadi pemikat bagi wisatawan.

Paket wisata

Terdapat paket wisata dalam bentuk kegiatan pelatihan peace camp yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengelola kehidupan dengan mengintegrasikan nilai-nilai perdamaian.

Ikon perdamaian

Pembuatan ikon perdamaian dalam bentuk instalasi seni yang harmonis dengan alam menjadi penyemangat bagi para wisatawan yang datang untuk terus mendukung upaya mewujudkan perdamaian.

Salam wisata.