Hutan mangrove adalah jenis hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di sepanjang pantai, laguna, dan muara sungai. Tumbuhan yang ada di sana mampu bertahan dan beradaptasi dengan tingkat garam yang tinggi. Secara lebih luas, ekosistem mangrove dapat dijelaskan sebagai sistem yang terdiri dari tumbuhan dan hewan yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan satu sama lain dalam lingkungan ekosistem mangrove.
Ekosistem mangrove memberikan manfaat lingkungan dengan menciptakan iklim mikro yang menguntungkan, meningkatkan kualitas air, serta berperan sebagai tempat makan, tempat berkembang biak, dan tempat penetasan berbagai jenis ikan, udang, kerang, dan organisme laut lainnya.
Ekosistem mangrove yang dapat menjadi daya tarik wisata alam yang mendorong pengembangan ekowisata mangrove.
Ekowisata Mangrove
Ekowisata mangrove adalah bentuk pariwisata yang berfokus pada konservasi dan pemeliharaan ekosistem mangrove sambil memberikan pengalaman wisata kepada wisatawan.
Ekowisata mangrove bertujuan untuk mengedukasi orang tentang pentingnya mangrove dalam ekologi laut dan sebagai habitat beragam flora dan fauna. Selain itu, ekowisata mangrove juga berusaha untuk memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal dan berkontribusi pada pariwisata berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa komponen utama dari ekowisata mangrove.
Edukasi
Salah satu tujuan utama ekowisata mangrove adalah memberikan pemahaman yang lebih baik kepada wisatawan tentang ekosistem mangrove, pentingnya mangrove dalam menjaga keseimbangan ekologi laut, dan ancaman yang dihadapi oleh mangrove. Melalui panduan atau interpretasi alam, wisatawan dapat belajar tentang flora, fauna, dan proses ekologi yang terjadi dalam ekosistem ini.
Konservasi
Ekowisata mangrove mendukung upaya konservasi mangrove dengan mengedukasi wisatawan tentang pentingnya pelestarian ekosistem ini. Ini dapat mencakup promosi prinsip-prinsip tanggung jawab lingkungan, larangan pengambilan tumbuhan atau hewan dari ekosistem, dan partisipasi dalam program restorasi mangrove jika tersedia.
Pengalaman alam
Ekowisata mangrove adalah daya tarik wisata alam. Wisatawan dapat menikmati pengalaman langsung dalam ekosistem mangrove, seperti berjalan-jalan di atas jembatan kayu di tengah hutan mangrove. Ini memberikan kesempatan untuk mengamati aktivitas beragam satwa yang hidup di mangrove.
Budaya
Bukan hanya kekayaan flora dan fauna yang dimiliki, terdapat potensi daya tarik lain dalam bentuk kekayaan seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat di sekitarnya. Misalnya berbagai praktik-praktik budaya seperti pesta laut yaitu ucapan syukur atas hasil tangkapan laut yang biasanya diisi berbagai ritual, nyanyian, dan tarian khas masyarakat pesisir.
 Dukungan bagi masyarakat lokal
Pengembangan ekowisata mangrove dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja misalnya dengan menjadi pemandu wisata, menjual kerajinan tangan atau makanan, dan layanan lainnya. Hal ini dapat meningkatkan kehidupan dan kesejahteraan masyarakat lokal, yang pada gilirannya dapat mendorong dukungan mereka terhadap pelestarian mangrove.
Ekosistem mangrove sebagai potensi utama dari ekowisata mangrove perlu untuk dijaga dan dilestarikan. Ajakan untuk menjaga dan merawat ekosistem mangrove bahkan datang langsung dari Presiden Joko Widodo.Â
Saat KTT G20 di Bali, Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin negara untuk melakukan penanaman mangrove, yang kemudian dikenal dengan "diplomasi mangrove".
Ekowisata mangrove penting karena membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberlanjutan lingkungan, mendukung konservasi mangrove, dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Pengembangan ekowisata mangrove perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak ekosistemnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H