Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menerapkan Etika Berwisata Alam di Tengah Fenomena El Nino

11 September 2023   09:30 Diperbarui: 12 September 2023   09:00 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lingkungan wisata alam (Foto: dokumentasi pribadi)

Fenomena El Nino adalah peristiwa alam yang dapat memiliki dampak serius pada lingkungan, termasuk daya tarik wisata alam yang sering kali menjadi daya tarik wisatawan. Dalam konteks ini, etika berwisata alam menjadi sangat penting.

Kita harus mengakui bahwa sebagai pengunjung wisata alam, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam.

Pemahaman tentang efek El Nino pada lingkungan wisata alam kiranya menjadi langkah awal bagi wisatawan dalam merencanakan perjalanan. 

Fenomena ini sering kali menyebabkan cuaca yang lebih panas dan kering, kebakaran hutan, serta penurunan kualitas air. Dengan pemahaman ini, kita sebagai wisatawan dapat lebih bijak dalam mengatur perjalanan dan berusaha untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul.

Berwisata ke Kawasan Konservasi

Saat kita berwisata alam kita dapat mengunjungi beragam daya tarik wisata alam termasuk kawasan konservasi seperti taman nasional, taman hutan raya, taman wisata alam, dan suaka margasatwa. 

Pemerintah sendiri dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan surat edaran No. SE.2/KSDAE/PJLKK/KSA.3/4/2022 tentang Etika Berwisata di Kawasan Konservasi.

Para wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas wisata di area konservasi, termasuk mengunjungi serta menikmati keindahan alam dan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di sana. 

Aktivitas-aktivitas tersebut mencakup fotografi, berenang, menyelam, hiking, menjelajahi gua, pengamatan satwa, dan sebagainya, selama kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku yang ditetapkan oleh pengelola kawasan konservasi.

Untuk mengunjungi kawasan konservasi wisatawan diminta untuk melapor dan mengurus ijin terlebih dahulu kepada pengelola kawasan konservasi. Biasanya disarankan untuk menggunakan jasa pemandu agar wisatawan dapat secara optimal mengeksplorasi wisata alam dengan tetap memperhatikan batasan-batasan yang ditetapkan oleh pengelola. Hal ini juga untuk meminimalkan dampak negatif yang dapat timbul dari adanya aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan.

Kita mengetahui bagaimana kelalaian pengunjung dapat berakibat fatal seperti kebakaran di Pulau Gili Lawa Darat di Taman Nasional Komodo dan yang baru saja terjadi yaitu kebakaran lahan di Bukit Teletubbies di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Hal ini sungguh sangat disayangkan.

Etika Berwisata Alam

Dalam melakukan kunjungan wisata alam, etika berwisata alam khususnya di tengah fenomena El Nino dapat diperhatikan. Berikut adalah beberapa etika yang harus dipertimbangkan:

Menggunakan sumber daya alam secara bijak. 

Selama periode El Nino, sumber daya alam seperti air menjadi sangat berharga. Ketika berkunjung ke wisata alam, kita harus menggunakan sumber daya ini dengan bijak. Kita hendaknya menggunakan air secara hemat.

Memahami dan mematuhi peraturan dan tata tertib dari pengelola kawasan wisata alam. 

Belajar dari kasus kebakaran di Taman Nasional Komodo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, kita harus menghindari kegiatan seperti merokok atau membawa peralatan yang berpotensi menciptakan api selama perjalanan. 

Fenomena El Nino menyebabkan kekeringan sehingga dapat memicu kebakaran hutan yang dapat merusak ekosistem.

Aturan di Taman Nasional Tanjung Puting (foto: dokumentasi pribadi)
Aturan di Taman Nasional Tanjung Puting (foto: dokumentasi pribadi)
Menjaga kebersihan. 

Etika wisata alam juga termasuk menjaga kebersihan. Janganlah meninggalkan sampah di alam. Kita dapat membawa kembali semua sampah yang dihasilkan selama perjalanan. Pencemaran lingkungan dapat memperburuk kondisi selama El Nino.

Melakukan aktivitas wisata yang mendukung upaya konservasi. 

Kegiatan penanaman pohon dapat menjadi pilihan yang berdampak positif bagi ketersediaan air. Penanaman pohon merupakan salah satu langkah konkret dalam mendukung keberlanjutan lingkungan. 

Pohon-pohon yang tumbuh dapat berperan dalam menjaga kestabilan iklim dan mengurangi suhu udara di lingkungan sekitarnya, yang dapat membantu mengatasi dampak suhu yang lebih tinggi selama El Nino.

Aktivitas penanaman pohon (foto: dokumentasi pribadi)
Aktivitas penanaman pohon (foto: dokumentasi pribadi)
Dengan penerapan etika berwisata alam yang benar, kita dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan alam dan membantu menjaga keberlanjutan destinasi pariwisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun