Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menjelajahi Keagungan Bali di Jatiluwih

7 September 2023   10:00 Diperbarui: 8 September 2023   21:22 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jatiluwih (foto: dokumentasi pribadi)

Teh beras merah menjadi oleh-oleh yang banyak dibeli oleh wisatawan di warung-warung yang berdiri di kawasan ini.

Teh beras merah (foto: dokumentasi pribadi)
Teh beras merah (foto: dokumentasi pribadi)
Komang, salah seorang masyarakat desa yang membuka warung sederhana, terlihat sibuk melayani wisatawan yang mayoritas adalah wisatawan mancanegara yang sedang berbelanja.

Di warungnya dia menjajakan hasil pertanian mulai dari beras putih, beras merah, beras hitam hingga teh beras merah, dan aneka camilan. 

Aneka beras Jatiluwih (foto: dokumentasi pribadi)
Aneka beras Jatiluwih (foto: dokumentasi pribadi)
“Ini semua adalah produk dari Jatiluwih”, ujarnya. Komang bercerita bagaimana produk-produk tersebut dihasilkan dan dengan ramah menawarkan ragam camilan untuk dicicipi.

Komang sedang melayani wisatawan (foto: dokumentasi pribadi)
Komang sedang melayani wisatawan (foto: dokumentasi pribadi)
Bukan hanya areal persawahan yang dapat dikunjungi, Desa Wisata Jatiluwih menawarkan beragam aktivitas wisata seperti cooking class, trekking, river tubing, bersepeda, bermain di air terjun, dan juga dapat berkunjung ke pura yang terbentang dari utara hingga ke selatan.

Belajar dari Desa Wisata Jatiluwih

Dari Desa Wisata Jatiluwih, kita dapat belajar. Pertama adalah tentang pertanian berkelanjutan. Jatiluwih memiliki sejarah panjang sebagai salah satu pusat pertanian tradisional di Bali. 

Kita dapat memahami bagaimana masyarakat setempat telah menjaga dan mengembangkan sistem pertanian subak yang berkelanjutan selama berabad-abad, yang pada akhirnya mengantarkannya menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Jatiluwih adalah contoh nyata tentang bagaimana pertanian berkelanjutan dapat menjadi model bagi tempat-tempat lain di Indonesia bahkan juga di dunia. 

Melalui praktik pertanian tradisional, masyarakat setempat telah menjaga ekosistem sawah dan menjaga keberlanjutan alam sekitar mereka.

Areal persawahan Jatiluwih (foto: dokumentasi pribadi)
Areal persawahan Jatiluwih (foto: dokumentasi pribadi)
Kedua adalah budaya. Selain keindahan alamnya, Jatiluwih juga merupakan perwujudan kekayaan budaya Bali. Di sini terdapat Pura Luhur Sri Rambut Sedana yang merupakan situs purbakala tertua di Bali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun