Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Kelimutu, Tugas Ranger dan Traveler

17 April 2023   15:45 Diperbarui: 17 April 2023   15:45 2274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Kelimutu (foto: dokumentasi pribadi)

Saya bangga berwisata di Indonesia dan beberapa kali berkunjung ke taman nasional. Salah satu yang pernah saya kunjungi dan sangat berkesan, adalah Taman Nasional Kelimutu yang berada Pulau Flores.

Taman Nasional Kelimutu terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Taman nasional ini dikenal karena gunung berapi aktif Kelimutu, dan danau tiga warna yang indah yang terletak di puncaknya. Danau tiga warna inilah yang menjadi daya tarik utama wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Flores.

Danau Kelimutu (foto: dokumentasi pribadi)
Danau Kelimutu (foto: dokumentasi pribadi)
Gunung Kelimutu memiliki tiga kawah danau yang berbeda-beda warnanya, yaitu Danau Tiwu Ata Bupu (biru tua), Danau Tiwu Ko'o Fai Nuwa Muri (hijau), dan Danau Tiwu Ata Polo (merah). Warna danau-danau ini dapat berubah-ubah seiring waktu dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kadar sulfur, mikroorganisme, dan kondisi lingkungan.

Untuk mencapai Taman Nasional Kelimutu, perjalanan dapat dimulai dari pusat Kota Ende, berlanjut ke Desa Moni yang terletak di kaki Gunung Kelimutu. Jarak antara Desa Moni dengan gerbang Taman Nasional Kelimutu adalah sekitar 30 menit perjalanan.

Selain itu, Desa Moni juga dapat diakses melalui Labuan Bajo, dengan menggunakan transportasi umum tujuan Maumere, dan kemudian turun di Desa Moni.

Taman Nasional Kelimutu sebagai Kawasan Pelestarian Alam (KPA), harus mempertahankan kondisi ekosistem kawasan agar tetap terlindungi fungsi hidrorologisnya, demikian juga satwa dan tumbuhannya.

Kondisi ini membutuhkan perilaku khusus baik bagi dari pihak pengelola maupun wisatawan.

Sebagai wisatawan, kita bisa menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya di sebuah destinasi wisata. Namun di sisi lain, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan budaya di destinasi yang kita kunjungi. Inilah yang disebut dengan responsible travel atau perjalanan wisata yang bertanggung jawab.

Responsible travel adalah praktik yang tepat dalam penerapan pariwisata berkelanjutan untuk meminimalisir dampak negatif lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi dari kegiatan pariwisata serta memaksimalkan dampak positif.

Praktik Sustainable dan Responsible Travel

Taman Nasional Kelimutu dikembangkan menjadi destinasi wisata minat khusus. Wisata minat khusus didasari pada beberapa tujuan, yaitu penghargaan terhadap daya tarik wisata yang dikunjungi, pengayaan diri, memenuhi minat bertualang, dan keinginan untuk mempelajari hal-hal yang baru. Pengembangan wisata minat khusus sejalan dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun