Lalu klaster tiga, dalam klaster ini terdapat koleksi Wayang Tingklung dan berbagai videografis mengenai seni pertunjukan yang ada di Kotagede serta berbagai koleksi sastra.
Terakhir klaster empat dimana wisatawan dapat menyaksikan video mapping mengenai tokoh-tokoh dan organisasi masyarakat yang ada di Kotagede.
Saat berkeliling, Devita juga menyampaikan bahwa ciri khas Rumah Kalang biasanya memiliki ruang bawah tanah (bungker), sebagai tempat untuk penyimpanan barang berharga dan juga sebagai tempat persembunyian saat bahaya mengancam.
Museum Kotagede menghadirkan konsep wisata edukasi yang memadukan unsur wisata dengan muatan pendidikan. Wisatawan yang datang ke Yogyakarta diharapkan dapat tertarik juga berkunjung ke Kotagede dengan tradisi yang masih terus dilestarikan sehingga menjadi daya tarik wisata budaya.
Wisatawan dapat belajar sejarah dan budaya Kotagede dari berbagai koleksi dan informasi yang disajikan secara menarik dan kekinian, sehingga Museum Kotagede memiliki peranan penting sebagai pusat informasi.
Museum Kotagede hadir sebagai model pengembangan living museum yang bertujuan untuk melindungi, melestarikan, dan memanfaatkan berbagai aset budaya tentunya dengan konsep yang unik dan relevan.
Museum Kotagede buka pada hari Selasa hingga Kamis pukul 08.00 – 16.00 dan pada hari Jumat pukul 08.00 – 14.30. Sementara hari Sabtu dan Minggu berlaku hanya bagi yang melakukan reservasi, untuk hari Senin dan libur nasional museum tutup.
Salam wisata.