Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Kopi di Kedai Kopi Tertua di Semarang

21 Maret 2023   10:15 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:00 3753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iklan koran tentang Margo-Redjo di De Locomotief tahun 1948 (sumber: delpher.nl)

Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah dan kota pelabuhan utama di Jawa Tengah, Semarang telah menjadi saksi bisu perdagangan komoditas kopi di Pulau Jawa sejak era kolonial Belanda.

Di kota ini terdapat kedai kopi Dharma Boutique Roastery yang cikal bakalnya dari sebuah pabrik kopi legendaris dan telah berjalan lebih dari satu abad.

Pabrik Kopi Margo Redjo

Awalnya, Pabrik Kopi Margo Redjo yang bernama asli Koffie Branderij Margo Redjo didirikan di Cimahi, Jawa Barat, pada tahun 1915 oleh Tan Tiong Ie, seiring dengan mulai masuknya kopi varian robusta di Indonesia. 

Tan Tiong Ie, mulanya berdagang roti dan kayu sebelum mencoba peruntungan di bisnis kopi setelah melihat peluang bisnis kopi yang dibutuhkan oleh pemerintah Hindia Belanda kala itu.

Setelah beberapa tahun beroperasi di Cimahi, Tan Tiong Ie memutuskan untuk kembali ke Semarang dan melanjutkan usahanya. 

Sekitar tahun 1929-an, Semarang menjadi salah satu pemasok terbesar kopi nusantara, menyuplai hingga 326 ton atau 69 persen ekspor kopi di seluruh teritori Hindia Belanda.

Pabrik Kopi Margo Redjo berkembang pesat menjadi pemasok kopi ekspor Indonesia hingga mencapai 60 persen dari yang beredar di pasar. 

Nama Margo Redjo sendiri memiliki arti "jalan kemakmuran". 

Di masa itu, pabrik ini dapat menyangrai hingga 3,5 ton kopi setiap harinya.

Produk kopi yang dihasilkan Margo Redjo meliputi merek Margo-Redjo yang paling mahal, dan merek Tjap Grobak Idjo yang termurah. Selain itu, ada juga merek lain seperti Tjap Pisau, Tjap Orang-Matjoel, Koffie Sentoso, Koffie Mirama, dan Koffie Sari Roso.

Iklan koran tentang Margo-Redjo di De Locomotief tahun 1948 (sumber: delpher.nl)
Iklan koran tentang Margo-Redjo di De Locomotief tahun 1948 (sumber: delpher.nl)

Usaha turun temurun ini sekarang dijalankan oleh Widayat Basuki Dharmowiyono, generasi ketiga yang menjadi estafet warisan mendiang ayah dan kakeknya.

Dharma Boutique Roastery

Nama Dharma Boutique Roastery baru digunakan pada tahun 2018 dan berada di bangunan tua yang dirawat dengan baik dan telah berdiri selama lebih dari seratus tahun. 

Lokasinya di kawasan Pecinan Semarang yaitu Jalan Wotgandul Barat No. 14, Kranggan, Kota Semarang. Dharma Boutique Roastery buka mulai pukul 09.00 hingga 17.00 dan tutup pada hari Minggu.

Dharma Boutique Roastery (foto: dokumentasi pribadi)
Dharma Boutique Roastery (foto: dokumentasi pribadi)
Di lokasi ini, kita dapat mengunjungi Museum Kopi Margo Redjo dimana terdapat mesin penyangrai kopi (coffee roaster) berukuran besar yang telah ada sejak tempat ini berdiri.

Mesin penyangrai kopi besar (foto: dokumentasi pribadi)
Mesin penyangrai kopi besar (foto: dokumentasi pribadi)
Mesin utama dapat menyangrai hingga 100 kilogram kopi dalam sekali operasi dan mesin lainnya memiliki kapasitas hingga 60 kilogram. Ada juga mesin penyangrai kopi berbentuk bola dengan kapasitas yang lebih kecil.

Mesin penyangrai kopi berbentuk bola (foto: dokumentasi pribadi)
Mesin penyangrai kopi berbentuk bola (foto: dokumentasi pribadi)
Ketika mengunjungi Dharma Boutique Roastery, kita juga berkesempatan bertemu dengan pemiliknya yang sangat antusias ketika bertutur mengenai kopi maupun sejarah tempat ini.

Bersama Widayat Basuki Dharmowiyono, generasi ketiga pemilik Dharma Boutique Roastery (foto: dokumentasi pribadi)
Bersama Widayat Basuki Dharmowiyono, generasi ketiga pemilik Dharma Boutique Roastery (foto: dokumentasi pribadi)
“Berbagai jenis biji kopi, mulai dari robusta dan arabika, yang berasal dari Aceh hingga Papua, serta dari Bali hingga Toraja tersedia di sini”, kata Basuki. Kita bisa melihat display beragam jenis kopi asal Indonesia.

Display ragam kopi asal Indonesia (foto: dokumentasi pribadi)
Display ragam kopi asal Indonesia (foto: dokumentasi pribadi)
Basuki menambahkan bahwa Dharma Boutique Roastery memiliki keunikan, yaitu pengunjung dapat memilih langsung biji kopi dan mengolahnya dengan mesin penyangrai kecil yang berusia lebih dari seratus tahun dan masih berfungsi dengan baik. 

Kopi kemudian diseduh secara manual (manual brewing). Pengolahan kopi secara tradisional ini memengaruhi cita rasa kopi dan dianggap lebih ramah lingkungan.

Mesin penyangrai yang telah berusia lebih dari seratus tahun (foto: dokumentasi pribadi)
Mesin penyangrai yang telah berusia lebih dari seratus tahun (foto: dokumentasi pribadi)
Pengunjung dapat menikmati kopi ditemani aneka homemade bakes di halaman yang indah dengan nuansa klasik.

Aneka homemade bakes (foto: dokumentasi pribadi)
Aneka homemade bakes (foto: dokumentasi pribadi)
Wisata Kopi

Berkunjung ke Dharma Boutique Roastery memberikan pengalaman yang berbeda. Selain menikmati kopi, kita juga bisa belajar tentang kopi, sekaligus berwisata.

Ya, wisata kopi!

Wisata kopi bukan hanya sebatas mengonsumsi, tetapi juga mempelajari sejarah, tradisi, produk, dan budaya kopi di suatu daerah (Jolliffe, 2010).

Jadi, jika berada di Kota Semarang kita bisa berwisata kopi ke Dharma Boutique Roastery, karena mengutip dari yang disampaikan oleh Basuki bahwa:

“Kopi adalah suatu seni yang tidak berkesudahan”

Salam wisata.

Referensi:

Jolliffe, L. (2010). Coffee Culture, Destinations and Tourism. Bristol: Channel View.

Margo Redjo, Pabrik Kopi Tertua di Semarang yang Masih Kokoh Berdiri 

Margo Redjo, Kopi Kuno Semarang yang Bikin Pemiliknya Jadi Konglomerat di Jawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun