Keberadaan desa-desa wisata di Indonesia dengan keberagaman potensi maupun pesona yang disuguhkan, membawa daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Di kesempatan kali ini Desa Wisata Pesona Garda, sebuah desa wisata di Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah yang menarik untuk diceritakan.
Kondisi Awal
Desa Wisata Pesona Garda terdapat di wilayah Dusun Dawung, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Dulunya Dusun Dawung adalah dusun yang terisolir karena akses jalan yang kurang mendukung. Bahkan kondisi jalan yang sangat tidak memadai ini diistilahkan dalam bahasa Jawa “dalane koyo gulo kacang”.
Masyarakat Dusun Dawung seakan sudah lupa bagaimana melintas di jalan yang mulus. Ekses dari kondisi ini bukan saja mengakibatkan kesulitan untuk mengakses layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, hingga pusat aktivitas ekonomi. Buruknya infrastruktur penunjang transportasi ini juga mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan kendaraan bermotor saat melintas di jalanan yang rusak parah.
“Wajah muram” dusun ini perlahan berubah sejak tahun 2018, dimana Pemerintah Kabupaten Semarang mengalokasikan anggaran pembangunan rabat beton jalan Watugajah - Getas Kumbang yang selesai di tahun 2019.
Wisata Mengubah Wajah Dusun Dawung
Bukan hanya pembangunan fisik yang menjadi fokus pengembangan Dusun Dawung. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui rintisan desa wisata, menjadi hal yang dipertimbangkan secara serius oleh masyarakat Dusun Dawung.
“Kita punya potensi kekayaan alam yaitu sungai yang luar biasa, yang dapat dikemas menjadi daya tarik,” ujar Zamroni selaku Kepala Dusun Dawung. Muaranya, Dana Desa tahun 2020 diprioritaskan untuk pengembangan Dusun Dawung menjadi sebuah daya tarik wisata dengan konsep desa wisata. “Saat ini Desa Wisata Pesona Garda sedang dalam tahap pembenahan terkait fasilitas wisata,” lanjut Zamroni.
Desa Wisata Pesona Garda
Nama Pesona menggambarkan pesona sumber daya alam yang dimiliki Dusun Dawung, sedangkan Garda adalah singkatan dari Gerakan Remaja Dawung. Desa Wisata Pesona Garda mengusung wisata alam dan sungai yang berbasis masyarakat.
Saat berkunjung ke Desa Wisata Pesona Garda, kami memilih memarkirkan kendaraan di kawasan Watu Gajah Park lalu melanjutkan dengan jeep wisata, durasi berkendaranya kurang lebih 40 hingga 45 menit.
Hamparan sawah dan hutan jati menjadi pemandangan yang indah di sepanjang jalan untuk dinikmati selama berkendara dengan jeep wisata.
Aktivitas Wisata di Desa Wisata Pesona Garda
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Pesona Garda dapat melakukan berbagai aktivitas wisata air seperti susur sungai menggunakan perahu karet dan kasur intex, arung jeram, hingga sekedar bermain air atau istilahnya jeguran di sungai untuk menikmati kesegaran air sungai.
Pascaaktivitas, kami disuguhi sajian tradisional yang telah disiapkan oleh masyarakat.
Melihat potensi yang dimiliki, Desa Wisata Pesona Garda diproyeksikan dapat lebih berkembang di masa yang akan datang, tentunya dengan peningkatan pelayanan maupun pengembangan daya tarik dalam mengundang wisatawan. Beberapa hal berikut ini dapat menjadi pertimbangan pengelolaan desa wisata agar dapat berkelanjutan:
Pertama, pengelolaan desa wisata berkelanjutan dengan penguatan tata kelola. Pengembangan Desa Wisata Pesona Garda melibatkan seluruh pemangku kepentingan pariwisata. Strategi dan rencana aksi untuk mengelola desa wisata kiranya disusun dengan melihat sumber daya yang dimiliki, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Pengemasan paket wisata yang menarik, dengan memadukan aktivitas wisata baik alam maupun budaya, kuliner tradisional hingga layanan penginapan seperti homestay, sangat diperlukan untuk mempromosikan Desa Wisata Pesona Garda. Dukungan dari berbagai pihak seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang dan akademisi juga dibutuhkan dalam penguatan tata kelola.
Kedua, pengembangan desa wisata memperhatikan keberlanjutan sosial dan ekonomi. Pariwisata terbukti memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat karena membuka lapangan pekerjaan. Selain itu, kegiatan wisata harus mampu menyokong kewirausahaan lokal dengan menawarkan produk-produk lokal. Manfaat ekonomi yang dihasilkan memberikan kesejahteraan dan dampak sosial bagi masyarakat.
Ketiga, pengembangan desa wisata memperhatikan keberlanjutan budaya. Kunjungan wisatawan dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Sanggar-sanggar seni dapat digalakkan sebagai upaya pelestarian warisan budaya yang dimiliki. Tradisi budaya yang telah ada kiranya terus dirawat sehingga menjadi keunikan dari Desa Wisata Pesona Garda.
Keempat, pengembangan desa wisata memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Pengelolaan Desa Wisata Pesona Garda hendaknya tidak hanya fokus pada manfaat ekonomi. Jumlah wisatawan yang tinggi memang memberikan dampak ekonomi yang besar, namun aspek lain seperti lingkungan juga harus mendapat perhatian. Pembangunan fisik seperti fasilitas-fasilitas wisata hendaknya tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan tetap memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas wisata misalnya sampah.
Salam wisata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI