Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Desa Terong, Transformasi Lahan Bekas Tambang Menjadi Desa Wisata Kreatif

13 Desember 2022   07:00 Diperbarui: 13 Desember 2022   08:49 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu banyak cerita yang dapat kita sajikan dari berbagai desa wisata di Indonesia. Kali ini adalah desa wisata yang berada di destinasi wisata unggulan, Belitung.

Belitung ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark karena memiliki warisan geologi yang unik serta kehidupan sosial budaya masyarakat yang memikat.

Tradisi budaya dapat kita temui saat berkunjung ke desa, seperti misalnya Desa Terong yang berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Desa Terong adalah salah satu desa dari 19 Desa Geopark di Belitung, yang merupakan desa wisata pertama sekaligus percontohan di Belitung.

Desa Wisata Kreatif Terong

Desa Wisata Kreatif Terong berada di Desa Terong yang berjarak sekitar 15 km atau sekitar 20-25 menit dari pusat kota Tanjung Pandan. Nama “terong” yang melekat pada desa wisata ini bukanlah karena terdapat buah terong, salah satu alasannya adalah pergeseran penyebutan kata dengan dialek lokal karena di kampung ini tidak terdapat pohon-pohon besar sehingga suasana kampung ini menjadi terang. Selain itu diyakini juga bahwa nama “terong” berasal dari hikayat masyarakat sekitar tentang legenda Nek Tulong, seorang tokoh yang dianggap sakti pada zaman dahulu.

Inisiatif pengembangan desa ini menjadi desa wisata dimulai pada tahun 2013, dengan mengolah lahan kosong bekas tambang timah. Lahan bekas tambang timah memiliki memiliki tekstur pasir dan tingkat kesuburaran tanah yang tergolong rendah. Masyarakat secara swadaya mengubah lahan bekas tambang menjadi kawasan yang hijau dan bermanfaat yang kemudian dikembangkan menjadi daya tarik wisata.

“Kami melakukannya secara gotong-royong dan dengan peralatan seadanya,” ungkap Iswandi, pelopor dan Ketua Pokdarwis Desa Wisata Kreatif Terong. Upaya ini membuahkan hasil. Pada tahun 2017, desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Kreatif Terong oleh Kementerian Desa dan Kementerian Pariwisata.

Penerapan prinsip pariwisata berkelanjutan menghantarkan Desa Wisata Kreatif Terong mendapatkan Sertifikasi Desa Wisata Berkelanjutan di tahun 2021 dan masuk dalam 300 besar dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia pada tahun 2022.

Sapta Pesona di Desa Wisata Kreatif Terong (foto: dokumentasi pribadi)
Sapta Pesona di Desa Wisata Kreatif Terong (foto: dokumentasi pribadi)

Berwisata di Desa Wisata Kreatif Terong

Wisatawan yang datang dapat melakukan aktivitas wisata alam, misalnya dengan hiking ke perbukitan yaitu Bukit Tebalu Simpor Laki. Wisatawan juga dapat memilih wisata agro yaitu dengan melakukan aktivitas penanaman sayur sawi atau memberi makan ikan lele di peternakan ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun