Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangun Keakraban Tim dengan Memasak Bersama

25 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 25 Juli 2022   07:08 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan sumber daya manusia (people development) bagi sebuah organisasi adalah penting karena bertujuan untuk meningkatkan kualitas. Pengembangan yang dilakukan bukan hanya menyasar pengembangan secara individu namun juga pengembangan secara tim.

Program pengembangan ini dapat dilakukan sendiri oleh organisasi atau juga dibantu oleh penyedia program pengembangan. Salah satunya adalah Almond Zucchini.

Apa yang menarik dari Almond Zucchini?

Almond Zucchini

Almond Zucchini memiliki people development program yaitu corporate team building. Team building yang dilakukan pada umumnya adalah dalam bentuk outbound, dan Almond Zucchini menawarkan konsep yang berbeda yaitu memasak.

Almond Zucchini adalah cooking studio yang berada di Jl. Prapanca No. 6A, Pulo Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan fasilitas antara lain kitchen dan perlengkapan memasak yang sangat lengkap, dining room, meeting room, dan herb garden.  

Kitchen (foto: dokumentasi pribadi)
Kitchen (foto: dokumentasi pribadi)

Melalui aktivitas memasak, Almond Zucchini menawarkan program yang inovatif untuk membangun tim, memberi energi pada tim, serta menciptakan ikatan dalam tim.

Tasty and Delicious Teamplay

Program team building di Almond Zucchini yang dikembangkan oleh kantor dimana penulis bekerja dinamakan Tasty and Delicious Teamplay. Program ini dirancang dalam bentuk aktivitas kreatif yang menarik dimana akan banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan sesama peserta, mengenal anggota tim dengan lebih baik, serta belajar bersama-sama untuk menjadi tim yang solid.

Program diawali dengan briefing, ice breaking, dan permainan selama kurang lebih 45 menit. Pada akhir permainan terbentuklah tim yang terdiri 7-8 orang.

Sebelum mulai memasak, masing-masing tim diberikan waktu untuk mempelajari resep menu yang harus diselesaikan dan disajikan dalam kurun waktu 90 menit. Menu masakan yang harus dibuat adalah Chinese food yaitu fried bao, dan dan noodle, fried wonton, dan sweet dumpling in ginger soup, dan masing-masing makanan disiapkan untuk 9 porsi.

Saat memasak, tiap tim membagi tugas untuk masing-masing anggota agar semua selesai dalam 80 menit dan kemudian dilanjutkan proses platting atau penyajian dalam waktu 10 menit. Di setiap tim didampingi oleh chef yang membantu apabila mengalami kendala.

Membuat makanan sesuai dengan pembagian tugas (foto: dokumentasi pribadi)
Membuat makanan sesuai dengan pembagian tugas (foto: dokumentasi pribadi)

Membuat fried bao (foto: dokumentasi pribadi)
Membuat fried bao (foto: dokumentasi pribadi)

Aktivitas memasak (foto: dokumentasi pribadi)
Aktivitas memasak (foto: dokumentasi pribadi)

Selain target menyelesaikan seluruh menu masakan, makanan yang dihasilkan nantinya akan dinilai dan yang poinnya unggul akan dipilih sebagai tim terbaik. Bukan hanya cara pengolahan dan rasa makanan yang dinilai, namun juga antusiasme dan kebersihan selama aktivitas memasak juga menjadi pertimbangan. Hal ini mendorong masing-masing tim untuk menampilkan performa yang terbaik.

Tim terbaik (foto: dokumentasi pribadi)
Tim terbaik (foto: dokumentasi pribadi)

Selama aktivitas, dapat terlihat bagaimana masing-masing anggota dalam tim bekerja sama untuk menyelesaikan menu masakan dan di sini akan terlihat bakat kepemimpinan alami.

Kelompok Amazing dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)
Kelompok Amazing dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)

Kelompok Delicious dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)
Kelompok Delicious dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)

Kelompok Hao Tze dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)
Kelompok Hao Tze dan hasil karyanya (foto: dokumentasi pribadi)

Setelah memasak, seluruh tim menikmati makanan yang dihasilkan dalam kebersamaan. Suasana ceria dan puas tergambar saat menyantap makanan yang merupakan hasil kerja sama tim. Keceriaan itu juga disisipi dengan gelak tawa mengingat berbagai kejadian lucu saat proses pembuatan makanan. Bagi anggota tim yang tidak akrab dengan dapur, aktivitas memasak ini menjadi pengalaman yang berkesan.

Menikmati hasil karya dalam kebersamaan (foto: dokumentasi pribadi)
Menikmati hasil karya dalam kebersamaan (foto: dokumentasi pribadi)

Kenapa Memasak?

Aktivitas memasak dinilai memiliki kesamaan dengan hal-hal yang dilakukan di tempat kerja, seperti perencanaan, pelaksanaan, pembagian tugas, dan penanganan tekanan. Memasak bersama diyakini mampu membangun persahabatan dan keterbukaan. Memasak dapat menyatukan semua orang untuk berkreasi dan mendorong kolaborasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun