Libur Lebaran 2022 dan cuti bersama telah usai. Pemerintah telah menetapkan libur nasional hari raya Idul Fitri 1443 H pada tanggal 2-3 Mei 2002, dan menetapkan cuti bersama tanggal 29 April dan 4-6 Mei 2022. Pada tahun ini Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik setelah dua tahun pandemi dan seperti yang telah diprediksi hal ini menyebabkan kemacetan yang luar biasa di jalur-jalur mudik.
Berbagai strategi telah disusun untuk mengatasi kemacetan saat mudik. Terlepas dari beragam strategi maupun kebijakan yang dikeluarkan terkait dengan pelaksanaan mudik Lebaran 2022, tidak dapat dipungkiri bahwa libur Lebaran tahun ini mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Mengutip pernyataan dari Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Sarman Simanjorang, bahwa momentum libur Lebaran 2022 akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan juga dapat mencapai target 7% di kuartal kedua tahun ini.
Libur Lebaran tahun ini juga berkontribusi dalam kebangkitan sektor pariwisata.
Libur Lebaran dan Berwisata
Pariwisata memang menjadi sektor yang paling terpuruk saat pandemi, dan tahun ini sektor pariwisata mulai bergeliat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memperkirakan dari total jumlah pemudik, 40% di antaranya akan berkunjung ke destinasi-destinasi wisata atau sentra ekonomi kreatif. Jika rata-rata pengeluaran wisatawan adalah sebesar Rp 1,5 juta maka potensi pergerakan ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai Rp 72 triliun secara nasional.
Untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan namun tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, Menparekraf telah mengeluarkan Surat Edaran (SE/1/KS.02.00/MK/2022) tentang Protokol Kesehatan (Prokes) dalam Penyelenggaraan Usaha Pariwisata selama Bulan Suci Ramadhan 1443 H/2022.
Nah, bagaimana kondisi libur Lebaran di kawasan wisata? Berikut sekelumit ceritanya.
Bila memasuki musim liburan, kawasan wisata Puncak selalu menjadi primadona khususnya bagi masyarakat Jabodetabek. Kemacetan jalanan menuju Puncak Bogor saat libur Lebaran tidak dapat dihindari, bahkan ada yang akhirnya terpaksa ‘piknik’ di jalan.
Masyarakat yang telah mengetahui kemacetan ‘horor’ di jalur Puncak Bogor, banyak yang memutuskan untuk mengunjungi kawasan di sekitarnya seperti Sentul dan Kota Bogor. Namun pada akhirnya ini hanya sekedar memindahkan kemacetan, terpantau pada H+2 Lebaran yaitu Kamis, 5 Mei 2022, kemacetan parah terjadi di Kota Bogor khususnya di jalur menuju tempat wisata. Peningkatan jumlah wisatawan terjadi berbagai lokasi wisata di Kota Bogor.
Untuk wisata pantai, Pantai Pangandaran yang merupakan kawasan wisata pantai favorit di Jawa Barat, pada saat libur Lebaran dipenuhi dengan lautan wisatawan yang berkunjung, jauh dari penerapan protokol kesehatan. Jalur wisata ke kawasan ini macet hingga berjam-jam, belum lagi kesemrawutan kendaraan yang parkir karena tidak adanya areal parkir yang memadai. Ribuan wisatawan juga menyisakan sampah di Pantai Pangandaran yang didominasi oleh sampah plastik dan wadah bekas makanan.
Selain wisata alam, wahana permainan air juga menjadi pilihan bagi keluarga untuk berlibur karena anak-anak dapat dengan seru bermain air, dan water park menjadi salah satu daya tarik wisata yang digemari. Peningkatan pengunjung water park di masa libur Lebaran mencapai 20-50%, kepadatan tidak dapat dihindari.
Terdapat kejadian di salah satu water park di Surabaya dimana seluncur di water park tersebut ambrol, yang diduga karena kelebihan kapasitas, sehingga pengunjung terluka. Hal ini tentu menjadi pembelajaran bukan hanya bagi pengelola namun juga bagi para pengunjung.
Potret yang sama terjadi hampir di seluruh destinasi wisata, seperti di Bandung, Yogyakarta, dan Bali, kondisinya seragam yaitu kemacetan dan kepadatan. Namun hal ini tidak menyurutkan animo masyarakat untuk berwisata.
Hal yang Perlu Mendapat Perhatian
Pergerakan wisatawan di berbagai destinasi wisata memang sangat menggairahkan bagi sektor pariwisata. Tingkat hunian kamar yang tinggi, rumah makan hingga restoran yang dipadati pengunjung, jumlah pengunjung tempat wisata yang naik signifikan, pusat oleh-oleh yang ramai, dan masih banyak lagi.
Berita ini tentu menggembirakan. Momentum libur Lebaran dimanfaatkan bagi para pelaku wisata dan ekosistem di dalamnya untuk bangkit dan pulih. Namun mengingat kondisi yang terjadi di berbagai destinasi wisata, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari seluruh pihak.
Dari sisi Pemerintah kiranya dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur seperti akses jalan, serta pengembangan dan pembenahan kawasan wisata sehingga wisatawan memiliki beragam pilihan destinasi wisata dan merasa nyaman saat berwisata.
Pengelola tempat wisata juga diharapkan secara konsisten mengecek kecukupan dan kelayakan fasilitas sehingga aman untuk digunakan oleh wisatawan. Di kondisi saat ini dimana pandemi belum berakhir, pihak pengelola tempat wisata kiranya juga tidak kendur dalam penerapan protokol kesehatan.
Para pelaku usaha wisata baik usaha akomodasi, makan dan minum, maupun oleh-oleh dapat menawarkan produk dan layanan yang value for money. Harga yang ditawarkan diharapkan sesuai dengan kualitas yang diperoleh oleh wisatawan. Selain itu bagi tenaga kerja yang bekerja di sektor pariwisata dapat meningkatkan kompetensi untuk dapat memberikan layanan prima.
Wisatawan yang merupakan pelaku utama dari kegiatan wisata perlu untuk terus diedukasi agar turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini dapat dilakukan dengan penyediaan tempat sampah yang cukup di lokasi wisata, papan petunjuk untuk membuang sampah pada tempatnya, atau juga imbauan melalui pengeras suara. Setiap wisatawan berkewajiban untuk memelihara dan melestarikan lingkungan seperti yang diamanatkan dalam Undang-Undang Kepariwisataan.
Berwisata secara aman, nyaman, dan menyenangkan pastilah menjadi harapan. Oleh karena itu diperlukan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan pariwisata untuk mewujudkannya.
Selamat berwisata..
Sumber:
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (27 April 2022). “Menparekraf: Libur Lebaran Mudik Diharapkan Mampu Dongkrak Kebangkitan Ekonomi”. kemenparekraf.co.id. Diakses pada 8 Mei 2022.
Kompas.com (6 Mei 2022). “Pengusaha Optimistis Momentum Lebaran Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi”. Diakses tanggal 8 Mei 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H