Mohon tunggu...
Yustisia Kristiana
Yustisia Kristiana Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Mendokumentasikan catatan perjalanan dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tanjung Puting, Menjelajahi Pesona Indonesia di Pulau Ketiga Terbesar di Dunia

5 April 2022   14:00 Diperbarui: 21 November 2022   20:45 2679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanjung Puting (Foto: Dokumentasi Orangutan Journey)

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan berlayar selama 1,5 jam upstream, untuk mengunjungi Camp Leakey, situs paling bersejarah dalam penelitian orangutan di dunia. Camp Leakey menjadi highlight perjalanan di hari kedua, dan tempat yang "wajib" dikunjungi di Taman Nasional Tanjung Puting. Camp ini didirikan oleh Profesor Birute Mary Galdikas pada 1971, ketika beliau memulai penelitiannya di hutan Kalimantan.

Camp Leakey (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Camp Leakey (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Birute Mary Galdikas adalah ilmuwan berkebangsaan asli Kanada yang telah menjadi Warga Negara Indonesia dan Presiden dari Orangutan Foundation International (OFI), beliau dikenal sebagai Mahaguru orangutan di dunia. 

Sosok yang akrab dengan panggilan Ibu Profesor ini menjadi bagian dari "the trimates" yaitu tiga orang wanita peneliti kera besar di dunia bersama Jane Goodall (simpanse) dan mendiang Dian Fossey (gorila), yang semuanya dimentori oleh legenda paleoantropologi dunia, Doktor Louis Leakey dari Kenya. Nama Camp Leakey diabadikan sebagai tribute bagi sang mentor. 

Di tempat ini, untuk menuju tempat pemberian makanan tambahan bagi orangutan, kami trekking melalui jalur hutan yang cukup panjang (sekitar 45 menit), lumayan menyita energi karena kelembaban yang tinggi namun tetap menyenangkan karena disuguhi pemandangan alami ala hutan hujan tropis Kalimantan dengan pepohonan besar nan rindang, akar-akar merambat yang bergelantungan, serta riuhnya suara serangga hutan, serasa petualangan Mowgli dalam kisah The Jungle Book.

Sama seperti pada dua feeding camp sebelumnya, di sini kami dapat melihat secara langsung orangutan di habitat alaminya. Terdapat semacam panggung atau platform untuk pemberian makanan tambahan bagi orangutan. Kami menyaksikan orangutan yang menikmati makanan dari bangku-bangku kayu di sekitar tempat pemberian makan tersebut, tentunya dengan tertib dan jarak yang aman yang telah ditetapkan dalam batas.

Feeding Area di Camp Leakey (Foto: Dokumentasi Orangutan Journey)
Feeding Area di Camp Leakey (Foto: Dokumentasi Orangutan Journey)

Umumnya orangutan yang datang ke area pemberian makanan tambahan adalah orangutan hasil rehabilitasi yang telah dilepasliarkan kembali di area tersebut, dan generasi turunannya. Hari itu kami disuguhkan pemandangan orangutan yang bergelantungan dari satu pohon ke pohon lainnya, tingkah lucu anak-anak orangutan, juga babi-babi hutan yang ikut makan saat pemberian makanan.

Orangutan (Foto: Dokumentasi Orangutan Journey)
Orangutan (Foto: Dokumentasi Orangutan Journey)

Selama berada di feeding camp, para pengunjung diminta untuk menjaga ketenangan dan menghargai orangutan. Selain itu terdapat juga aturan-aturan lain yang harus ditaati oleh pengunjung yaitu:

  • Jika pergi ke hutan harus bersama dengan karyawan/ranger, atau guide
  • Untuk keselamatan diri sendiri dan orang lain, mohon untuk menjaga jarak aman dari orangutan, setidaknya  5-10 meter
  • Tidak memberi makan orangutan dan satwa lainnya
  • Tidak makan dan minum di depan orangutan
  • Jangan menyentuh dan mengganggu orangutan
  • Jangan berada di antara orangutan jantan dan betina
  • Jangan mendekati atau naik ke atas panggung pemberian makanan tambahan
  • Membawa kembali sampah

Selesai mengunjungi Camp Leakey yang legendaris, hari itu kami menuju ke Pelabuhan Kumai berlayar menyusuri kembali Sungai Sekonyer dengan keelokan matahari terbenam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun