Jadi intinya memang hanya ingin bikin heboh, termasuk dengan kemunculan situs-situs berita yang ‘seolah-olah mainstream’ dengan cara menambah domain news.com di berbagai situs berita yang dikenal publik luas. Judul berita dari situs-situs itu luar biasa hebohnya karena bakal membuat yang membaca akan terkaget-kaget. Tak lupa pula dimunculkan pengamat-pengamat politik dadakan, yang nama dan gambarnya kalau di googling, mesin pencari utama paling rajin sedunia itupun tak cukup untuk menyajikan informasi yang menyakinkan perihal sang pakar itu.
Agar terus menjadi heboh, makin hari apa yang dikemukakan oleh calon presiden nomor 1 dan tim serta para fans-nya juga makin bombastis. Angka kecurangan, jumlah suara yang dicuri, barang bukti yang hendak di bawa ke MK dan seterusnya terus beranak setiap hari. Kecepatan mereka untuk menemukan angka dan perilaku kecurangan jauh melebihi kecepatan senjata tentara Israel dalam menghabisi nyawa warga tak berdosa di jalur Gaza.
Sidang gugatan calon presiden nomor urut 1 akan disidangkan di MK pada tanggal 6 Agustus 2014. Entah kehebohan apalagi yang bakal muncul. Banyak pihak yang meramalkan calon presiden nomor urut 1 itu tak akan memenangkan tuntutannya di MK, meski kemudian MK memutuskan bahwa ada kecurangan atau ketidakbenaran dalam pemilu presiden 2014. Toh di dunia manapaun tidak ada pemilu yang sempurna.
Namun calon presiden nomor urut satu tetap bisa menjadi presiden andai kemudian ada stasiun televisi yang membuat acara “Presiden Republik Heboh”, siapa tahu kepiawaian calon presiden nomor urut 1 dalam membuat kehebohan bisa menyaingi gaya rusuh Cak Lontong di Indonesia Lawak Klub.
Pondok Wiraguna, 2 Agustus 2014
@yustinus_esha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H