Dalam sidang kedua lagi-lagi muncul drama. Disiapkan saksi yang jumlahnya ribuan. Saksi yang kalau didengarkan kesaksiannya akan butuh waktu tahunan untuk menyelesaikan sidang. Apalagi para saksi yang dihadirkan juga berkali-kali diingatkan untuk bicara dengan bukti, tidak ngelantur menembak kemana-mana, membawa nama-nama yang tidak ada dalam berkas tuntutan.
Drama akan terus berlanjut, episode sistematis, terstruktur dan massif berkembang menjadi ngelantur, spekulatif dan bombastis. Jadi pada siapapun yang mendukung atau bersimpati pada calon presiden nomor urut 1 janganlah merasa sakit hati, didzolimi dan lain sebagainya jika apa yang dilakukan kemudian justru menjadi olok-olok yang tidak sistematis dan terstruktur namun memang massif.
Pondok Wiraguna, 8 Agustus 2014
@yustinus_esha
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H