Mohon tunggu...
Yustinus Sapto Hardjanto
Yustinus Sapto Hardjanto Mohon Tunggu... lainnya -

Pekerja akar rumput, gemar menulis dan mendokumentasikan berbagai peristiwa dengan kamera video. Pembelajar di Universitas Gang 11 (UNGGAS)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ngelantur, Spekulatif dan Bombastis

9 Agustus 2014   18:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:58 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sidang kedua lagi-lagi muncul drama. Disiapkan saksi yang jumlahnya ribuan. Saksi yang kalau didengarkan kesaksiannya akan butuh waktu tahunan untuk menyelesaikan sidang. Apalagi para saksi yang dihadirkan juga berkali-kali diingatkan untuk bicara dengan bukti, tidak ngelantur menembak kemana-mana, membawa nama-nama yang tidak ada dalam berkas tuntutan.

Drama akan terus berlanjut, episode sistematis, terstruktur dan massif berkembang menjadi ngelantur, spekulatif dan bombastis. Jadi pada siapapun yang mendukung atau bersimpati pada calon presiden nomor urut 1 janganlah merasa sakit hati, didzolimi dan lain sebagainya jika apa yang dilakukan kemudian justru menjadi olok-olok yang tidak sistematis dan terstruktur namun memang massif.

Pondok Wiraguna, 8 Agustus 2014
@yustinus_esha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun