Wahyu
Adapun sebuah pembuktian dari Muhammad Abduh jika Wahyu dapat di benarkan menurut akal, yang pertama pada cerita kisah kisah yang secara berangsur angsur bagi mereka yang melihat turunnnya wahyu dan menyaksikan maka pendapatnya akan menyimpulkan bahwa pembuktiannya secara empiris, kemudian yang kedua tetntang isi al quran yang menjelaskan banyak cerita missal pada ayat Qs. Yunus ayat 92 yang menerangkan bahwa jasad firaun akan di jadikan sebuah pelajaran bagi orang orang selanjutnya dan ternyata benar yang di terangkan pada ayat al qur'an yang mana jasad firaun di temukan di laut merah, hal demikian sudah meyakinkan bahwa al quran tidak mungkin salah bahkan dusta
Kesimpulan
Dalam penjelasan yang singkat ini bahwa menjadi seorang generasi muslim harus memiliki prinsip cemerlang banyak mewaranai di berbagai bidang, salah satunya yang di contohkan oleh pioneer Muhammad Abduh yang ingin membebaskan dari pemikiran yang hanya ikut ikutan saja kemudian hanya menerima perihal yang terdahulu tanpa mengenal hal baru untuk menyesuaikan pada zamannya dan yang perlu di perhatikan bahwa Muhammad Abduh bukan mengajarkan Rasio yang radikal, pada pemikirannya bahwa agama dan rasio harus seimbang karena masih banyak hal terkait pemikiran yang sulit di pikirkan untuk itu adanya agama sebagai pembantu dan pelurusan hal demikian
Kebebasan berpendapat dan kebebasan berfikir sangat di tekan akan tetapi tetap melihat situasi dan kondisi dan tetap memperhatikan sikap toleransi, shingga dapat menginpirasi para intelektual muslim selanjutnya, untuk generasi selanjutnya janganlah mudah terpengaruh dan terdoktrin yang mana kita belom tau kejelasan apalagi sudah melihat bahwa itu adalah kedzoliman maka pergunakanlah akal sehat atau rasio untung menimbang hal demikian
Daftar Pustaka
Muhim nailul ulya, sarjana studi islam program, s2 studi islam di universitas narapidana
Ananta Wijaya, jurnal filsafat, nomor 2, agustus 2006, Ilmu dan Agama dalam Persepektif ilmu filsafat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H