Pemupukan sangat penting dalam pertanian atau perkebunan. Kegunaan pupuk adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan unsur hara di dalam tanah.
Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan kini justru disinyalir menyulitkan pengendalian hama tanaman. Apalagi pada musim seperti ini di mana kelembaban cukup tinggi sehingga perkembangbiakan hama menjadi lebih cepat.
[caption caption="Pemberitaan tentang penggunaan pupuk kimia yang berlebihan (dok.pri)"][/caption]
Penggunaan pupuk cair telah dibuktikan mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan secara efektif meningkatkan kapasitas tukar kation. Kapasitas tukar kation adalah kemampuan tanah untuk meningkatkan interaksi antar ion-ion di dalam tanah sehingga mampu menyediakan berbagi unsur yang dibutuhkan tanaman.
Pupuk organik cair dibuat menggunakan bahan-bahan organik sehingga selain memiliki fungsi untuk menghasilkan berbagai nutrisi untuk tanah juga akan mempertahankan jumlah udara yang terkandung dalam tanah (aerasi).
Untuk mengganti atau mereduksi penggunaan pupuk berbahan kimia, kita bisa membuat sendiri pupuk organik cair dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang murah dan mudah didapat. Ada beragam bahan yang bisa digunakan untuk membuat pupuk organik cair, tapi yang saya tuliskan di sini adalah bahan-bahan yang saya gunakan menurut pengalaman saya pribadi. Berikut bahan-bahan pembuatan pupuk organik cair:
- Buah maja 3 buah
- Lidah buaya 1 kg
- Waluh 1 buah
- Katul 1 kg
- Gula merah 1 kg
- Tepung beras 1 kg
- Air kelapa 10 ltr
- Air leri/cucian beras 10 ltr
- Susu murni 1 liter (susu basi juga boleh)
 [caption caption="Buah maja (dok.pri)"]
[caption caption="Buah maja yang sudah dibelah, sekilas mirip buah sirsak (dok.pri)"]
[caption caption="Buah waluh yang sudah dikukus (dok.pri)"]
[caption caption="Lidah buaya, haluskan (dok,pri)"]
Buah maja konon merupakan asal usul kata Majapahit. Selama ini buah maja jarang dimanfaatkan karena dipercaya memiliki rasa pahit, padahal sebenarnya rasanya mirip markisa. Bentuk buah bulat mirip dengan jeruk bali tapi kulitnya lebih keras. Buah ini memiliki kandungan saponin dan tannin yang bermanfaat untuk pengendalian hama. Baunya cukup kuat.