Teori yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce ini menjadi grand theory atau teori yang mendasari dalam semiotik. Peirce telah mengungkapkan semiotik secara menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan. Ia ingin mengidentifikasikan partikel dasar dari tanda dan menggabungkan semua komponen kembali ke dalam struktur tunggal.
Menurut Aart van Zoest, semiotik merupakan studi yang mempelajari tentang tanda dan segala hal yang memiliki keterkaitan dengannya: cara berfungsi, hubungannya dengan tanda -- tanda lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang mempergunakannya. Secara khusus, Semiotika dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu (1) Sintaks semiotika, signologi Klasifikasi menurut karakter dan cara mereka bekerja sama Fungsi; (2) Semiotik semantik, studi aksen hubungan tanda-tanda dengan dan dengan rujukannya interpretasi yang dihasilkan; dan (3) pragmatis Semiotika, ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang memiliki makna hubungan antara tanda dan pengirim penerima Pesan lebih banyak Charles Sanders Peirce.
Pada dasarnya, pusat perhatian dari pendekatan semiotik adalah pada tanda (sign). Menurut John Fiske, terdapat tiga area penting dalam studi semiotik, yakni:
- Tanda itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan beragam tanda yang berbeda, seperti cara mengantarkan makna serta cara menghubungkannya dengan orang yang menggunakannya. Tanda merupakan buatan manusia dan hanya bisa dimengerti oleh orang -- orang yang menggunakannya.
- Kode atau sistem di mana tanda -- tanda disusun. Studi ini mencakup bagaimana beragam kode yang berbeda dibangun untuk mempertemukan dengan kebutuhan masyarakat dalam sebuah kebudayaan.
- Budaya darimana kode dan lambang itu beroperasi.
Pemahaman tentang struktur semiosis menjadi dasar yang tidak dapat diabaikan untuk penafsir yang mendalam upaya untuk mengembangkan pragmatisme. Semua penerjemah adalah mereka yang berkedudukan sebagai peneliti, pemerhati, dan peninjau objek yang dipahaminya. Dalam belajar objek yang dipahaminya, seorang juru bahasa yang jeli dan hati-hati, semuanya akan dilihat dari jalur logika, yaitu:
- Hubungan penalaran denan jenis penandanya:
Qualisigns    : penanda yang bertalian dengan kualitas.
Sinsigns      : penanda yang bertalian dengan kenyataan.
Legisigns     : penanda yang bertalian dengan kaidah.
- Hubungan kenyataan dengan jenis dasarnya:
Icon   : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang serupa dengan bentuk objeknya (seperti pada gambar atau lukisan).
Index  : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang menyisyaratkan petandanya.
Symbol : sesuatu yang melaksanakan fungsi sebagai penanda yang oleh kaidah secara konvensi telah lazim digunakan dalam masyarakat.
- Hubungan pikiran dengan jenis petandanya:
Rheme or seme             : penanda yang bertalian dengan mungkin terpahaminya objek petanda bagi penafsir.