Sudah banyak penelitian mengenai komunikasi yang telah dilakukan, para ahli yang terlibat seringnya bertanya tentang siapa, apa yang dikatakan, atas dasar channel yang mana, siapa yang dituju, serta bagaimana dengan efeknya. Namun pada perkembangan selanjutnya, ada pertanyaan yang lebih mendasar mengenai bagaimana komunikasi dan 'dampaknya' dimediasikan dalam wacana. Pertanyaan yang muncul lebih kepada bagaimana media dan audiens berinteraksi sebagai agen-agen kehidupan tanda dalam masyarakat, dengan implikasi pada nilai kehidupan sehari-hari maupun struktur sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu melakukan interaksi komunikasi sehari-hari baik secara verbal atau secara non-verbal. Komunikasi verbal memiliki arti yaitu komunikasi yang memanfaatkan kata -- kata yang diungkapkan melalui lisan maupun melalui tulisan. Sedangkan itu, yang dimaksud dengan komunikasi non-verbal dapat berbentuk sebagai simbol, warna, gambar, Gerakan tubuh, dan ekspresi muka. Apabila kita perhatikan, dalam kehidupan sehari -- hari kita, seringkali menggunakan tanda, lambang, dan berbagai simbol. Misalnya, saat sedang chattingan atau mengirim pesan melalui aplikasi whatsapp dan sejenisnya kita menggunakan emoji, simbol -- simbol atau rambu -- rambu lalu lintas, logo -- logo yang biasa kita temui sehari -- hari, dan lain -- lainnya. Dan hal inilah yang menjadi bahan kajian dalam ilmu semiotika.
Namun, dalam kenyataannya baik komunikasi verbal atau komunikasi non-verbal ini, ternyata selalu menggunakan tanda (sign) dalam berinteraksi. Merujuk kepada pernyataan Charles Sanders Peirce, tanda (sign) tidak hanya terbatas pada komunikasi non-verbal, tapi termasuk juga komunikasi verbal yang didalamnya menggunakan kata -- kata dalam suatu bahasa. Karena bahasa itu sendiri (verbal) juga merupakan sistem tanda yang paling fundamental atau paling dasar bagi manusia, sedangkan tanda -- tanda non-verbal seperti gerak -- gerik, bentuk pakaian, serta berbagai macam dari praktik sosial konvensional lainnya, dapat dipandang sebagai sejenis bahasa yang tersusun dari tanda -- tanda bermakna yang dikomunikasikan berdasarkan relasi -- relasi. (Sobur, 2003)
Sebuah dogma, kepercayaan atau doktrin yang popular dalam ilmu komunikasi berbunyi "words don't mean, people mean." Yang memiliki arti, sesungguhnya kata -- kata tidak memiliki makna, manusialah yang melekatkan makna -- makna ke dalam berbagai jenis kata -- kata tersebut. Oleh karena itu, ketika kita berkomunikasi baik secara verbal maupun secara non-verbal, sesungguhnya kita telah menggunakan berbagai sistem penandaan.
Definisi Komunikasi
Secara etimologis atau asal -- usul kata tertentu, kata komunikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu "communication" yang dikembangkan di negara Amerika Serikat dan berasal dari unsul persuratkabaran, yakni jurnalisme. Selain dari itu, komunikasi juga dapat diambil dari bahasa latin yaitu "communicare" yang memiliki arti berpartisipasi atau memberitahukan, communis yang berari miliki bersama atau berlaku di mana -- mana, communico yang berarti membuat sama, dan communicatio yang bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama yang dimaksudkan disini ialah sama dalam hal makna. (Roudhonah, 2019)
Secara terminologis atau secara istilah kata, para pakar mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:
- Menurut Carl Hovland, Janis, dan Kelly, komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata -- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang -- orang lainnya (khalayak).
- Menurut Bernard Berelson dan Gary A.Steiner, komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain -- lain melalui penggunaan simbol -- simbol seperti kata -- kata gambar angka -- angka dan lain -- lain.
- Menurut Harold Lasswel, komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa", "mengatakan apa", "dengan saluran apa", "kepada siapa", dan "dengan akibat apa" atau "hasil apa". (Who, say what, in which channel, to whom, and with what effect).
- Menurut Barnlud, komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan -- kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
- Menurut Weaver, komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.
- Menurut Gode, komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih. (Riswandi, 2009)
Dari berbagai definisi di atas dapat ditarik kesimpulan karakteristik komunikasi adalah sebagai berikut:
- Komunikasi adalah suatu proses. Ini berarti, komunikasi merupakan rangkaian dari tindakan atau pertistiwa yang berurutan dan memiliki keterkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi bersifat dinamis dalam artian akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus -- menerus.
- Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya. Maksud dari sadar di sini berarti kegiatan komunikasi dilakukan dalam keadaan sepenuhnya berada dalam kondisi psikologis yang terkendali atau terkontrol bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja disini memiliki maksud bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh pelakunya. Lalu, tujuan disini merupakan hasil yang dinginkan.
- Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Komunikasi akan efektif jika pihak -- pihak yang terlibat, seperti komunikator dan komunikan, memiliki perhatian yang sama serta ikut terlibat terhadap topik pesan yang disampaikan.
- Komunikasi bersifat simbolis. Pada dasarnya, komunikasi menggunakan lambang -- lambang atau simbol -- simbol dalam kegiatannya. Pada komunikasi verbal, lambang atau simbol -- simbol mengambil perwujudan dalam kata -- kata, kalimat, angka ataupun tanda -- tanda lainnya yang sistematis dalam suatu bahasa. Sedangkan, pada komunikasi non-verbal berupa gerakan tubuh, tangan, kaki, warna, gambar, sinyal, simbol, bendera, lambang lalu lintas dan lain -- lain.
- Komunikasi bersifat transaksional. Kesuksesan komunikasi tidak hanya di tentukan oleh salah satu pihak saja, tetapi oleh kedua belah pihak dalam komunikasi tersebut. Apabila kita perhatikan, pada dasarnya komunikasi yang menuntut adanya tindakan memberi dan menerima antara komunikator and komunikan.
- Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu. Maksud dari pernyataan ini ialah, pihak -- pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tidak harus berada dalam ruang dan waktu yang bersamaan karena adanya kemajaun teknologi saat ini maka komunikasi dapat dilakukan secara online atau melalui media. Contoh dari media -- media komunikasi ini ialah seperti radio, televisi, telepon, Whatsapp, email, media sosial, dan lain sebagainya.
Manusia mampu menciptakan simbol -- simbol dan memberi arti pada gejala -- gejala alam yang ada di sekitarnya, sementara hewan hanya dapat mengandalkan bunyi dan bau secara terbatas. (Cangara, 2012)
Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi komunikasi dalam kesehariannya. Pada interaksi tersebut, manusia bisa menggunakan banyak simbol -- simbol atau tanda. Selain diberkati dengan kemampuan daya pikirnya (super rational), manusia juga memiliki keterapilan berkomunikasi yang lebih indah dan lebih canggih (super sophisticated system of communication).
Kemampuan manusia untuk memahami dan membuat berbagai tanda (signs), simbol, gestur, atau simbol membuktikan bahwa orang memilikibudaya komunikasi tinggi yang bervariasi simbol-simbol sederhana seperti nada dan isyarat diubah menjadi simbol menjadi sinyal eter dan cahaya, seperti radio, televisi, internet dan sebagainya.