Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) semester genap 2021/2022 yang dimulai pada tanggal 11 Juli s/d 10 Agustus 2022. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.
Tema pada kegiatan KKN semester ini ialah "Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG'S dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek". Sasaran pada program pemberdayaan masyarakat SDG’s ialah : keluarga atau kelompok masyarakat, perangkat desa atau keluharan, sekolah dari lembaga pendidikan formal dan non formal, posyandu, posdaya, PKK, kelompok masyarakat peduli kesehatan, kelompok masyarakat peduli lingkungan desa ataukelurahan, UMK, BUMDES, karang taruna, majelis taklim.
Pelaksanaan KKN UPI pada semester genap 2021/2022 dilakukan secara daring, yang dimana kegiatan KKN dilaksanakan dalam kelompok terbatas di beberapa wilayah. Kegiatan KKN UPI 2022 dikelompokkan berdasarkan tema SDG’s desa. Terdapat 191 kelompok KKN regular dan 50 kelompok KKN rekognisi serta 241 dosen pembimbing lapangan (DPL). Untuk 191 kelompok KKN reguler dibagi lagi menjadi beberapa kelompok kecil, yang masing-masing kelompok kecil melaksanakan kegiatan KKN sesuai domisili. Saya Yusti Azra Maulidiyah mendapatkan kelompok 160 reguler yang bertemakan Desa Tanpa Kemiskinan.
Kegiatan KKN UPI 2022 dilaksanakan di Desa Wangunharja, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ada 4 program yang kelompok kecil buat, salah satu program KKN di Desa Wangunharja ialah PRUMIAL (Promosi UMKM di Media Sosial) yaitu membantu mempromosikan UMKM pindang di Media Sosial serta mendaftarkan lokasi usaha pindang di Google Maps.
Adapun kegiatan yang dilakukan ialah seperti melakukan survey ke lokasi penjualan pindang yang berada di Blok Imba Desa Wangunharja, kemudian dilanjutkan dengan wawancara kepada pemilik usaha pindang yaitu bapak Surono mengenai proses pendistribusian pindang, kendala-kendala yang dihadapi ketika proses pemasaran pindang, jenis-jenis pindang yang dijual hingga omset yang diraih oleh penjual pindang perharinya.
Setelah melakukan survey dan wawancara, pada esok harinya kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi mengenai media sosial yang bisa digunakan untuk sarana promosi usaha pindang yang diantaranya ialah Instagram, Twitter dan Facebook. Tidak lupa juga memberikan informasi mengenai Google Maps untuk petunjuk lokasi usaha pindang jika ada pelanggan yang ingin memesan langsung pindang namun dari daerah yang berbeda. Setelah kegiatan sosialisasi selesai saya dan kawan kelompok meminta izin serta menanyakan kepada pemilik usaha pindang apakah berminat jika usaha pindang kami bantu mempromosikannya pada media sosial dan juga mendaftarkan lokasi usaha pindang ke Google Maps. Dan pemilik usaha pun mengizinkan dan sangat berminat dengan tawaran kami yaitu mempromosikan usaha pindang ke media sosial dan mendaftarkan lokasi usaha pindang ke Google Maps.
Setelah mendapatkan izin dari pemilik usaha pindang, keesokan harinya saya dan kelompok langsung segera membuatkan akun media sosial usaha pindang di Instagram dan Twitter , setelah pembuatan akun media sosial selesai kami menambahkan beberapa informasi mengenai usaha pindang pada bio instagram, kemudian membuat beberapa postingan awal. Lalu dilanjutkan dengan pendaftaraan lokasi usaha pada Google Maps, Langkah-langkah pendaftaran lokasi usaha pada Google Maps yaitu :
1. Unduh aplikasi Google Maps di Play Store
2. Buka aplikasi Google Maps
3. Pilih Ya untuk aktifkan lokasi pada mode notifikasi
4. Klik tanda tiga garis horizontal di pojok kiri atas
5. Pilih Tambahkan Tempat
6. Isi form yang muncul dengan lengkap
7. Isi nama tempat, kategori, alamat, website, nomor telepon, dan lainnya
8. Bagikan lokasi tersebut melalui aplikasi chatting atau media sosial
9. Google akan meninjau ulang permintaan Anda
10. Tunggu hingga beberapa hari atau minggu
11. Proses selesai
Dengan adanya program kerja PRUMIAL (Promosi UMKM di Media Sosial) diharapkan pemilik usaha pindang dan penjual pindang dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar karena jangkauan penjualan yang lebih luas, sasaran pelanggan pada kegiatan ini ialah warga yang berada diluar daerah.
- Yusti Azra Maulidiyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H