Dalam doa, sampaikan apa yang anda inginkan. Lalu, berserah diri kepada Allah yang mengetahui hal yang terbaik. Setiap doa pasti akan selalu terjawab, meski terkadang tak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jangan terlalu cepat berasumsi buruk ketika Allah menetapkan takdir yang tidak sesuai harapan. Berusaha untuk ikhlas atas apapun keadaan yang terjadi, karena Allah mengetahui segala perasaan hamba-Nya dan telah mempersiapkan jalan keluar yang terbaik.
Badai akan segera berlalu dan pelangi akan segera datang, tetapi terdapat iman yang harus tetap dijaga. Sebab, terkadang manusia ingkar terhadap janji yang disampaikan kepada Tuhan-Nya, dan tanpa sadar hadir kemunafikan. Manusia akan menjadi sangat agamis ketika terluka dan mendadak lupa saat sedang bahagia. Rasa malas mulai menjadi pemenang ketika sedang bahagia.
Pada akhirnya, kenikmatan ibadah akan memudar jika manusia terus membiarkan rasa malas menguasai dirinya. Rasa malas itu perlu dilawan, agar mampu mencapai titik istiqomah. Oleh karena itu, Allah lebih menyukai amalan yang sedikit, tetapi istiqomah, karena pada dasarnya manusia itu bersifat lalai dan lupa. Istiqomah menjadi bukti iman kita kepada Allah yang benar-benar tertanam dalam hati ketika dibuktikan dengan perbuatan. Istiqomah jangan pernah berhenti sampai Allah menetapkan waktu untuk berpulang kepada-Nya.
Ketika Allah menghadirkan hidayah untuk mengetuk pintu hati anda, sambutlah hidayah itu. Sebab, hidayah merupakan bentuk cinta kasih Allah terhadap umat-Nya. Kumpulkan pahala sebanyak mungkin untuk memperoleh ridha-Nya.
C. KELEBIHAN BUKU
Dalam buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah, pembaca masih mendapatkan kesalahan dalam penulisan. Sejumlah pembaca juga merasa bahwa di beberapa pembahasan, ada bagian yang terkesan terlalu menggurui.
Oleh karena buku ini tertuju khusus menargetkan umat Muslim, dan mengandung banyak pengajaran Islam di dalamnya, yang dapat memahami buku ini dengan baik adalah mereka yang beragama Islam saja.
D. KEKURANGAN BUKU
Dalam buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah, pembaca masih mendapatkan kesalahan dalam penulisan. Sejumlah pembaca juga merasa bahwa di beberapa pembahasan, ada bagian yang terkesan terlalu menggurui.
Oleh karena buku ini tertuju khusus menargetkan umat Muslim, dan mengandung banyak pengajaran Islam di dalamnya, yang dapat memahami buku ini dengan baik adalah mereka yang beragama Islam saja.