Mohon tunggu...
FAIRUZ ZHUHAER SHAKHI
FAIRUZ ZHUHAER SHAKHI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu padi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah

4 Juni 2024   13:16 Diperbarui: 4 Juni 2024   13:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RESENSI BUKU "MAAF TUHAN,AKU HAMPIR MENYERAH"

A. IDENTITAS BUKU

  • Judul : Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah
  • Penulis : Alfialghazi
  • Penerbit : Shima
  • Tebal Buku : 247 Halaman
  • Cetakan : pertama

B. SINOPSIS

Buku Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah ini akan menemani seseorang menjalani proses jatuh dan kembali bangkit untuk mencari jalan keluar mengatasi berbagai keraguan dan memperkuat keyakinan. Situasi yang berat merupakan ujian untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih kuat lagi, agar dapat memiliki kesabaran yang seluas samudera, rasa ikhlas selapang gurun pasir, dan berpasrah diri dengan berdoa. Melalui buku ini, anda akan mendapatkan renungan untuk dapat menyadari akan pentingnya suatu keyakinan, doa, dan harapan.


Kerap kali ketika sedang bahagia, kita seolah tak ingin waktu tersebut berakhir, kita tidak ingin pergi dari situasi tersebut. Di waktu yang lain, semua hal bisa nampak menyedihkan dan kita bisa merasa bingung akan bagaimana cara melewati kondisi yang menyesakkan ini. 

Begitulah roda kehidupan terus berputar, suatu saat kita bisa bahagia, di lain hari kita bisa merasa terpuruk. Dalam proses perubahan hidup tersebut, mungkin banyak pertanyaan yang muncul, pertanyaan yang akan mengganggu pikiran mengenai rencana Tuhan yang tampak buruk dan tidak adil.

Kesedihan itu pasti akan dialami oleh semua manusia yang hidup di muka bumi ini, ia akan hadir tanpa ada aba-aba, tanpa permisi kemudian menorehkan luka hati dan menguras pikiran. Saat itu, anda bisa merasa bahwa anda hidup, tapi kehilangan tujuan dan arah. 

Senyum di wajah anda akan digantikan oleh tetes air mata dalam sekejap waktu. Kebingungan akan menjadi bayang-bayang yang selalu menghantui hingga anda tak tahu harus berbuat apa. Ketika itu terjadi, mungkin ada pikiran untuk menyerah saja, tetapi menyerah juga bukan keputusan yang bisa mengubah segalanya.

Sesulit apa pun keadaan yang kita alami, kita tak boleh menyerah begitu saja. Kita tak boleh kehilangan harapan, karena Allah ada untuk menolong kita, Allah akan menyertai setiap langkah kita. Kita merasa lemah menjadi sebuah tanda bahwa kita memang membutuhkan Allah. Perjuangan kita di dunia tidak akan dan tidak boleh berhenti selama kita masih bisa bernafas, karena Allah akan selalu ada bagi hamba-Nya.

Seorang muslim memiliki senjata yang tak terlihat oleh mata, yaitu doa. Kerap kali kita merasa kecewa, karena doa yang kita panjatkan tampak tidak diijabah. Diperlukan kesabaran untuk menyelami apakah makna dari berdoa setiap harinya. Allah ingin manusia untuk terus berdoa di sepertiga malam, merintih dengan lirih di hadapan-Nya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun