Mohon tunggu...
Yus Santos
Yus Santos Mohon Tunggu... Foto Profil Yus Santos

Trainer di bidang pengembangan diri dan pendidikan, Baik utk Institusi Pendidikan dan Perusahaan. Personal Coach berbasis NLP. Writer 5 buku berbasis Neuro-Linguistic Programming. Doktor di Bidang Teknologi Pendidikan dgn fokus riset Holistic Unconscious Mind. Therapis berbasis NLP , Clinical Hypnotherapy , NAC, LOGOTHERAPY www.yussantos.com Bisa dihubungi di 0817774124

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Hypnotherapy dan Neuro-Linguistic Programming Efektif dalam Model Pelatihan Soft Skill di Perusahaan ?

19 Maret 2025   07:00 Diperbarui: 19 Maret 2025   14:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam era bisnis yang kompetitif saat ini, perusahaan semakin menyadari pentingnya pengembangan soft skill karyawan.

Soft skill, seperti komunikasi, kolaborasi, berpikir kreatif dan keterampilan interpersonal lainnya, sangat penting dalam meningkatkan produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Salah satu pendekatan yang semakin diperhatikan adalah penggunaan hypnotherapy dan Neuro Linguistic Programming (NLP) sebagai bagian dari model pelatihan soft skill.

Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana kedua pendekatan ini berfungsi sebagai basic science yang efektif dalam konteks pelatihan di perusahaan.

Pengertian dan Prinsip Dasar

Hypnotherapy adalah bentuk terapi yang menggunakan hipnosis untuk membantu individu mencapai keadaan pikiran yang lebih dalam sehingga bisa terakses pikiran bawah sadar yg menjadikannya lebih terbuka terhadap sugesti. 

Bak keping mata uang di sisi lain, NLP adalah pendekatan psikologi dan pemrograman pikiran yang mempelajari struktur pengalaman subyektif dan memberikan teknik-teknik untuk meningkatkan komunikasi dan perubahan perilaku.

Keduanya berfokus pada cara berpikir, pola perilaku, dan pengembangan diri, yang merupakan fondasi dari soft skill.

Implementasi di Perusahaan

Sebuah perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia memutuskan untuk menerapkan pelatihan soft skill menggunakan hypnotherapy dan NLP. 

Tim HR perusahaan tersebut menyadari bahwa karyawan mereka, meskipun memiliki keterampilan teknis yang baik, sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, mentalitas serta karakter yg kurang dan bekerja dalam tim seeta performer yg rendah.

Dengan pendekatan baru ini, mereka berharap dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan interpersonal karyawan.

Dalam sesi pelatihan disuguhlan secara covert maupun uncovert hypnotherapy. Instruktur menggunakan teknik hypnotherapy untuk membantu karyawan mengalami relaksasi yang dalam, sehingga mereka dapat lebih fokus dan terbuka selama pelatihan. 

Selanjutnya, teknik NLP diterapkan untuk mengajarkan karyawan bagaimana membangun rapport, mengubah pola pikir negatif, dan memfasilitasi komunikasi yang efektif. Kelompok-kelompok kecil dibentuk untuk mempraktikkan keterampilan yang telah diajarkan, dengan umpan balik langsung dari instruktur.

Hasil dan Manfaat

Setelah pelatihan berlangsung selama enam bulan, perusahaan tersebut mencatat sejumlah peningkatan yang signifikan. Karyawan melaporkan adanya peningkatan dalam kemampuan mereka untuk bekerja sama, memahami perspektif rekan kerja, dan menyampaikan ide-ide dengan lebih jelas. 

Selain itu, survei setelah pelatihan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan terhadap budaya kerja perusahaan meningkat, dengan lebih banyak karyawan merasa didukung dan dihargai.

Implementasi hypnotherapy dan NLP tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan soft skill, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Karyawan merasa lebih percaya diri ketika menghadapi situasi yang menantang, baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Kesimpulan

Penggunaan basic science hypnotherapy dan Neuro Linguistic Programming dalam pelatihan soft skill di perusahaan terbukti sangat efektif. 

Pendekatan ini tidak hanya membantu individu dalam meningkatkan keterampilan interpersonal mereka, tetapi juga menciptakan budaya organisasi yang lebih sehat. 

Dengan semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengembangan soft skill, kemungkinan besar, kita akan melihat lebih banyak penerapan teknik-teknik ini dalam pelatihan di masa depan. Implementasi yang sukses seperti pada studi kasus ini menunjukkan bahwa kombinasi dari kedua pendekatan tersebut dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pengembangan karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun