Selanjutnya, teknik NLP diterapkan untuk mengajarkan karyawan bagaimana membangun rapport, mengubah pola pikir negatif, dan memfasilitasi komunikasi yang efektif. Kelompok-kelompok kecil dibentuk untuk mempraktikkan keterampilan yang telah diajarkan, dengan umpan balik langsung dari instruktur.
Hasil dan Manfaat
Setelah pelatihan berlangsung selama enam bulan, perusahaan tersebut mencatat sejumlah peningkatan yang signifikan. Karyawan melaporkan adanya peningkatan dalam kemampuan mereka untuk bekerja sama, memahami perspektif rekan kerja, dan menyampaikan ide-ide dengan lebih jelas.
Selain itu, survei setelah pelatihan menunjukkan bahwa tingkat kepuasan karyawan terhadap budaya kerja perusahaan meningkat, dengan lebih banyak karyawan merasa didukung dan dihargai.
Implementasi hypnotherapy dan NLP tidak hanya bermanfaat untuk meningkatkan soft skill, tetapi juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Karyawan merasa lebih percaya diri ketika menghadapi situasi yang menantang, baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Kesimpulan
Penggunaan basic science hypnotherapy dan Neuro Linguistic Programming dalam pelatihan soft skill di perusahaan terbukti sangat efektif.
Pendekatan ini tidak hanya membantu individu dalam meningkatkan keterampilan interpersonal mereka, tetapi juga menciptakan budaya organisasi yang lebih sehat.
Dengan semakin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pengembangan soft skill, kemungkinan besar, kita akan melihat lebih banyak penerapan teknik-teknik ini dalam pelatihan di masa depan. Implementasi yang sukses seperti pada studi kasus ini menunjukkan bahwa kombinasi dari kedua pendekatan tersebut dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pengembangan karyawan dan perusahaan secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI