Mahasiswa Program Asistensi Mengajar di SMK Negeri 1 Singosari membuat Pelatihan Dasar CAD bagi Siswa Kelas 11 Teknik Mekanik Industri

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam menciptakan generasi muda yang siap bersaing di dunia kerja. Di era teknologi dan industri seperti sekarang, keahlian dalam perangkat lunak desain menjadi semakin penting. Untuk menciptakan peluang yang lebih baik bagi siswa sekolah menengah kejuruan, SMK Negeri 1 Singosari telah menjalankan program unik yang melibatkan mahasiswa dalam asistensi mengajar. Salah satu contoh program tersebut adalah pelatihan dasar Computer Aided Design (CAD) bagi siswa kelas 11 Jurusan Teknik Mekanik Industri. 

Siswa SMK Negeri 1 Singosari selalu dikenal memiliki semangat belajar yang tinggi, terutama dalam jurusan Teknik Mekanik Industri. Namun, untuk menghadapi dunia industri yang semakin canggih, pemahaman tentang CAD menjadi suatu keharusan. Dalam upaya untuk memperkuat keterampilan mereka, program asistensi melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di sekitar wilayah Jawa Timur.

Mahasiswa memainkan peran penting dalam memberikan pelatihan dasar CAD kepada siswa kelas 11. Mereka membantu siswa memahami konsep dasar dalam perangkat lunak desain seperti Autodesk Inventor. Dalam beberapa bulan terakhir, mahasiswa ini telah menyusun program pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, yang mencakup pembuatan gambar teknik sederhana, perakitan model tiga dimensi, dan simulasi teknik. Program ini bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang memberikan inspirasi. Para mahasiswa sebagai contoh bagi siswa SMK, memotivasi mereka untuk mempertimbangkan pendidikan tinggi dan mengejar karir di bidang teknik. Pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga melalui pengalaman langsung, kunjungan ke perusahaan, dan berbagai proyek kecil yang melibatkan pemecahan masalah dunia nyata.

Sumber : Gambar Pribadi

Metode PjBL merupakan pendekatan belajar yang melibatkan siswa dalam proyek-proyek nyata yang berfokus pada masalah dan tugas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam konteks pelatihan CAD, mahasiswa bekerja sama dengan siswa untuk merancang proyek-proyek kecil yang menantang. Setiap proyek mengharuskan siswa untuk mengaplikasikan konsep CAD yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata. Sebagai contoh, salah satu proyek yang berhasil dilaksanakan adalah pembuatan model tiga dimensi dari komponen mekanik sederhana. Siswa bekerja dalam kelompok kecil, memahami spesifikasi proyek, mendesain komponen tersebut menggunakan perangkat lunak CAD, dan akhirnya mencetak model fisiknya. Selama proses ini, mereka tidak hanya menguasai penggunaan perangkat lunak, tetapi juga belajar bekerja dalam tim, memecahkan masalah, dan mengasah kreativitas mereka.

Program Asistensi Mengajar di satuan pendidikan UM ini adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana kolaborasi antara perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan dapat menciptakan peluang pendidikan yang berharga. Program ini dapat  memberikan manfaat ganda yaitu mahasiswa belajar untuk mengajar dan berbagi pengetahuan mereka, sedangkan siswa SMK mendapatkan keunggulan dalam persiapan karir mereka. Sebagai hasil dari program ini, siswa Teknik Mekanik Industri kelas 11 SMK Negeri 1 Singosari telah meningkatkan keterampilan CAD mereka secara signifikan, dan sebagian besar dari mereka sekarang merasa lebih siap untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompetitif. Ini adalah contoh nyata bagaimana investasi dalam pendidikan bisa membawa perubahan positif yang nyata dalam hidup individu dan masyarakat. Semoga program seperti ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar di masa depan.