Mohon tunggu...
Yusron Sron
Yusron Sron Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/santri

saya suka bermain game dan juga suka melihat konten tentang gadget

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cikal-bakal Dinasti Umayyah Menjadi Khalifah Setelah Ali bin Abi Thalib

25 Mei 2023   13:59 Diperbarui: 7 Juni 2023   10:14 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: ahmad yusron

NIM: 222101010005

A. Cikal-bakal dinasty Umayyah

Pada saat berakhirnya perang shiffin, terjadilah peristiwa tahkim yaitu sejarah peristiwa yang berhubungan perang shiffin, saat peristiwa itu yang menjadi perwakilan dan juri dari pihak Ali yaitu Abu Musa Al-asy'ari serta mewakili tentara dari kuffah, sementara itu dari pihak Muawwiyah yang mewakili nya yaitu Amr bin 'Ash sekaligus mewakili tentara dari kota syam. Tujuan dari peristiwa tahkim yaitu menyelesaikan masalah perbedaan pikiran kaum muslim di antara kedua belah pihak, dan kedua belah pihak tersebut menyetujui perundingan yang di adakan dengan pendapat-pendapat yang merujuk pada Al-Qur'an dan Hadist. Namun terjadi tipu daya dari muawwiyah dari perundingan tersebut supaya para tentaranya bisa selamat dari Ali bin Abi Thalib.

B. Terbentuknya bani UmayyahDinasti bani umayyah terbentuk pada tahun 41 H/661 M. yang pendirinya lbernama Mu'awwiyah bin abu sufyan. Beliau pernah menjabat sebagai gubernur di negeri syam pada saat Umar bin Khatthab kemudian di lanjutkan oleh Usman bin Affan sebagain khulafaur Rasyidin. Beliau atau juga bisa disebut muawwiyah I khalifah yang memimpin pada tahun 661-680. Pada 6saat Ali bin Abi thalib wafat Muawwiyah terpilih menjadi khalifah yang ke-5 yang dapat di percaya oleh umat islam pada masa itu. Beliau lalu membentuk daulah dinasti umayyah yang insya Allah berlangsung selama 90 tahun.

Secara garis haq yang sebenarnya, Muawiyah mendapatkan kekuasaan bukan hanya karena beliau menang diplomasi negosiasi dalam perang shiffin dan hukan karena wafatnya Ali bin Abi Thalib tetapi karena Muawiyah mempunyai sikap kebangsaan yang tinggi bagi kehidupan yang akan mendatang diantara lain adalah sebagai berikut:

1. Mendapat dukungan dari penduduk suriah dan keluarga bani Umayyah, yang penduduknya sudah lama di perintah oleh Muawiyah yaitu kota yang mempunyai pasukan yang kuat, pasokan yang besar, serta sumber daya alam yang melimpah jadi dari situlah para penduduk suriah memiliki rasa kesetian kepada Muawiyah.

2. Menjadi seorang administrator, beliau sangat bijak dalam menepatkan 11 pembantunya dalam pemerintahan yaitu: Amr bin 'ash, Mughirah bin Syu'bah dan Ziyad bin Alibi.

3. Muawiyah memiliki sifat yang menonjol dalam bernegara sebagai negarawan sejati, sifat ini memang harus dimiliki oleh para oembesar setiap daerah.

Muawiyah mempunyai kebijakan yang di perintahnya pada masanya yaitu:

1. Diwanul hijabah, beliau membentuk lembaga ini untuk bertugas menjadi pengawal sang khalifah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun