Fenomena kesurupan atau kerasukan adalah kondisi dimana seseorang tidak seperti dirinya sendiri dan melakukan hal-hal yang aneh. Masyarakat awam masih menghubungkan fenomena ini dengan hal-hal mistis. Mereka masih meyakini bahwa fenomena ini dirasuki dan dikendalikan oleh hal hal gaib. Namun hal ini tidak benar menurut pandangan medis, fenomena ini dinamakan gangguan disosiatif (dissociative disorder).
Ada hubungan kerasukan dengan struktur otak, yaitu adanya peningkatan fungsi lobus frontal yang menyebabkan orang kehilangan kontrol motorik, emosi, dan kepribadian. Lalu terdapat juga peningkatan pada fungsi lobus temporal yang menyebabkan orang sulit memproses bahasa, memori, dan persepsi. Jadi orang tersebut akan mengeluarkan bahasa-bahasa yang pernah dia dengar bahkan bahasa apapun yang ada di otaknya. Adapun penurunan fungsi lobus varietal yang membuat kehilangan kesadaran ruang dan waktu.
Oleh karena itu, orang-orang yang kesurupan itu menjadi orang yang berbeda, perilaku yang berbeda, suara, dan bahasa yang aneh. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini bisa disebabkan karena stres berat. Orang yang mengalami stres berat dapat berperilaku aneh seperti kesurupan. Hal ini juga bisa disebabkan oleh orang dengan skizofrenia, yang dimana karena terjadi kerusakan fungsi otak, seseorang tidak bisa membedakan antara imajinasi dan kenyataan. Jadi mereka seolah-olah bisa melihat hal-hal gaib, tergantung imajinasi orang tersebut.
Kesurupan atau kerasukan kebanyakan terjadi karena sugesti yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin menipu. Mereka berpura-pura seperti kerasukan hal gaib dan bisa melihat hal gaib. Orang-orang ini biasanya mencari perhatian, ingin dilihat, ingin terkenal, dan lain sebagainya. Orang-orang inilah yang menyebarkan kebohongan atau sugesti kepada masyarakat awam bahwa kesurupan disebabkan oleh hal-hal mistis.
Dilihat dari pandangan medis, kesurupan atau kerasukan disebabkan oleh kerusakan pada fungsi otak, stress berat, dan skizofrenia yang menyebabkan seseorang berperilaku berbeda seperti teriak-teriak, tertawa, menangis, dan marah. Seseorang dengan gejala ini kadang juga mengeluarkan suara-suara dan bahasa yang aneh, serta melihat sesuatu benda sesuai imajinasinya seolah-olah melihat hal-hal yang gaib.
Makhluk halus/gaib memang ada menurut Islam, namun kesurupan bukan disebabkan oleh hal ini, tetapi disebabkan oleh masalah psikologis. Masih banyak masyarakat umum yang masih denial atau belum bisa menerima informasi ini. Hal ini dikarenakan kepercayaan di daerah tempat tinggal masyarakat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H