Tegalurung merupakan nama sebuah desa yang terletak di kecamatan Cilamaya Kulon, kabupaten Karawang, provinsi Jawa Barat. Desa Tegalurung memiliki jumlah RT sebanyak 15 RT yang terbagi ke dalam 4 dusun yaitu Krajan, Kiserut, Cigobang, Tangkolo.
Wilayah desa Tegalurung sebenarnya sama dengan wilayah desa-desa lain yang ada di Karawang yang terkenal dengan sebutan "lumbung padi". Mayoritas wilayahnya adalah area persawahan dengan produk utama adalah tanaman padi. Tidak heran mayoritas pekerjaan penduduknya merupakan petani baik petani pemilik lahan maupun petani penggarap. Apabila berkunjung ke desa ini pada saat musim tanam atau musim panen, maka dijamin mayoritas masyarakat akan sulit ditemui dirumahnya. Selain sebagai petani, penduduk desa tegalurung juga berprofesi sebagai pedagang dan banyak juga UMKM yang mempekerjakan warga sekitar.
Hal menarik yang ada di desa Tegalurung selain hamparan sawah yang luas dengan jaringan irigasinya, ternyata di desa ini juga banyak ditemui banyak kolam atau sering disebut balong. Balong-balong ini berlokasi dekat dengan wilayah permukiman penduduk sehingga mudah untuk dijangkau. Balong yang terluas memiliki ukuran sekitar 1.5 hektar. Sayangnya keberadaan balong tersebut tidak termanfaatkan dengan baik sebagaimana balong pada umumnya, sebatas "balong kosong". Menurut informasi dari Kepala Desa Bapak Toto Nur Anwari, balong tersebut merupakan bekas pekerjaan dinas PU. Keberadaan balong tersebut sudah disadari oleh kepala desa akan mampu memberikan manfaat yang lebih bagi warga desa Tegalurung dan sekitarnya. Balong yang sudah lama berada di desa Tegalurung sudah ditanami oleh pepohonan kelapa di sekelilingnya. Sebelumnya sudah pernah dimanfaatkan untuk perikanan dengan penebaran benih ikan hanya saja hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. Selanjutnya bagaimanakah desa akan memanfaatkan peluang pengembangan balong tersebut?
Bersamaan dengan adanya aktivitas KKN dari mahasiswa Universitas Buana Perjuangan Karawang di desa Tegalurung, maka Pak Kades bekerjasama dengan mahasiswa KKN untuk berbagi gagasan pengembangan balong. Target yang ingin dicapai adalah bagaimana balong tersebut bisa memberikan manfaat langsung baik secara ekonomi maupun sosial bagi masyarakat desa Tegalurung secara khusus dan warga desa lain. Manfaat ekonomi yang diharapkan adalah supaya balong bisa membantu dalam meningkatkan pendapatan warga serta membuka lapangan pekerjaan. Sedangkan manfaat sosialnya adalah bagaimana balong ini bisa menjadi tempat berkumpulnya masyarakat sehingga hubungan sosial semakin erat dan semakin rukun. Sungguh sangat strategis tujuan ini untuk meningkatkan taraf hidup warga desa.
Salah satu gagasan yang muncul untuk pengembangan balong tersebut adalah dengan menjadikannya sebagai wahana wisata air desa Tegalurung. Untuk diketahui bahwa belum terdapat wisata serupa di desa Tegalurung dan sekitarnya. Sehingga pembangunan ini akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi desa untuk menarik pengunjung wisata. Dalam gagasannya wahana wisata air ini akan dilengkapi dengan spot wisata kuliner yang menyajikan aneka kuliner dari UMKM warga desa Tegalurung. Spot wisata bermain berupa perahu bebek air atau yang lainnya, yang nantinya dikelola oleh BUMDes dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga desa Tegalurung. Spot taman yang bisa digunakan warga sekitar untuk berkumpul dan menikmati suasana sekitar balong, mungkin untuk healing setelah seharian bekerja di sawah atau kerperluan lain. Dengan adanya pembangunan wahana wisata ini, diharapkan ada efek bola salju untuk membantu perekonomian masyarakat.
Dengan dibangunnya wahana wisata air ini, diharapkan juga timbulnya efek yang tidak langsung seperti munculnya peluang usaha tempat parkir kendaraan dan pedagang asongan yang berjualan di sekitar lokasi. Walaupun begitu diantara harapan yang tinggi terhadap dampak terelalisasinya wahana wisata air ini, terdapat tantangan yang perlu dicarikan jalan keluarnya. Tantangan tersebut adalah terkait dengan pembiayaan pengembangan. Pekerjaan yang diperlukan untuk pengembangan balong ini diantaranya pendalaman balong, pengurugan area samping balong, pembangunan spot wisata sebagaimana peruntukannya dan juga biaya untuk operasional wahana wisata air.
Kami optimis bahwa pengembangan potensi desa ini bisa berjalan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Hanya saja sebagai sebuah desa biasa dengan anggaran yang terbatas, tentu akan memiliki kesulitan untuk melakukan pembiayaan pengembangan secara mandiri. Sehingga pihak desa melalui kepala desa Toto Nur Anwari membuka peluang kerjasama dengan pemerintah  maupun pihak lain yang tertarik untuk mengembangkan lahan yang ada di desa Tegalurung tersebut. Mari para investor wujudkan wahana wisata air desa Tegalurung!!.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H