Kelompok 9 - Lebih dari sepuluh hari di desa Kaliuling Tempursari, Mahasiswa KKN IAI Syarifuddin 2022 mencicipi nasi tiwul yang menjadi makanan khas daerah Tempursari, Lumajang. Nasi Tiwul di desa ini sangat familiar dan sering disajikan di acara-acara sepert, pengajian, rutinan, serta perkumpulan lainnya.
Di desa Kaliuling Tempursar, Tiwul adalah makanan pokok pengganti nasi beras yang dibuat dari ketela pohon atau singkong. Untuk rasanya terbilang enak dan gurih apalagi jika dimakan bersama-sama usai melakukan aktivitas.
Berbeda halnya di Lumajang kota yang menjadikan Tiwul sebagai camilan, di Desa Kaliuling  justru Tiwul dicampur dengan nasi atau  bisa disebut sebagai Nasi Tiwul. Menu nasi Tiwul ini biasanya disajikan oleh para warga Desa Kaliuling ketika sedang ada perkumpulan seperti acara pengajian dan tahlilan.
Kebanyakan warga Desa Kaliuling menyajikan Nasi tiwul bersanding dengan lauk yang berkuah santan, tidak hanya di acara tertentu saja, bahkan kita bisa menemukan nasi tiwul yang dijual oleh para pedagang atau warteg yang ada di Desa Kaliuling.
"Awal mengenal nasi tiwul, suami saya terkejut karena tiwul di jadikan nasi dan dimakan dengan kuah, soalnya kalau di kota Tiwul itu dijadikan camilan dimakan sama kelapa dan gula merah" ungkap Yuliati (43) salah satu warga Desa Kaliuling.
Dengan demikian, Nasi Tiwul yang ada di daerah lain berbeda dengan tiwul sajian ala desa Kaliuling, mulai dari rasa, bentuk, bahkan juga terdapat tambahan lain yang tentunya menjadikan makanan satu ini sangat rugi jika tidak dicicipi.***
Mahasiswi: Intan Balqis
Informan: Ibu Yuliati
#KKN IAI Syarifuddin 2022
#Berbaur Bersama
#Kaliuling
#Tempursari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H