Pada pagi hari yang sedikit mendung namun tidak menghilangkan khasnya yaitu gerimis malu malu. Gerimis yang datang pergi datang pergi ini dihempaskan dengan kedatangan pak mas'ud mengajak peserta KKN IAI Syarifuddin untuk menindak lanjuti perbincangan yang sudah selesai kemarin. Namun sebelum itu kita mengajukan saran untuk pak mas'ud untuk merapat setelah prosesi penyerahan dengan bu kades.Â
Terbentuk lah kesepakatan tersebut akan tetapi setelah menghubungi bu kades prosesi karena fokus terhadap bencana longsor yang menimpa warganya. Alhasil berbondong bondong dengan segera merapat ke lokasi.Â
setelah sampai lokasi.....
Ibu Kiptiyeh merupakan seorang janda dengan 2 anak, dengan status yatim. Ibu kiptiyeh berkata "Alhamdulillah mas, longsor ini tidak sampai melahap bagian atas rumah. kalau sampai melahap rumah dan ambruk mau dana berapa lagi untuk membenahi? dengan keadaan saya yang tidak kerja dan memiliki 2 anak yang masih kecil-kecil"Â
Ujar bu Kiptiyeh tersebut melanjutkan niat kita untuk memaksimalkan kerja bakti tersebut. Proses tersebut diselesaikan kurang lebih 5 jam yang tidak menghasilkan banyak perubahan. Pak Mas'ud menganjurkan untuk istirahat dan makan ke semua relawan kerja bakti.Â
"Kerja bakti ini tidak bisa selsai 2-3 hari mas, butuh banyak waktu untuk menghabiskan ini" ujar pak Mas'ud
Selesai makan kita merapat berbincangan dengan masyarakat. warga bernama pak Amin bercerita mengenai identitas beliau serta menjelaskan tentang rumah serta batasan batasan daerah ibu rojo. Serta membuatkan gambar peta untuk kita agar semakin mudah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H