Mohon tunggu...
Yusrizal Helmi
Yusrizal Helmi Mohon Tunggu... Desainer - Things

Just coffee and stories

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Program Merdeka Belajar yang Tidak Akan Benar-benar Merdeka di Era Revolusi Industri 4.0

29 Februari 2020   19:42 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:40 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Justru pertanyaan yang jauh lebih penting daripada sekedar berdebat tentang seberapa besar kemungkinannya, adalah apakah kita sudah benar-benar bersiap untuk decoupling--lepas dari masa lalu sistem pendidikan yang telah bertahun-tahun nyaris tidak berubah sama sekali?

Kesiapan ini menjadi penting karena problem terbesar dari bangsa ini adalah berkecenderungan gagap dalam menerima perubahan. Memahami demokrasi belum juga terkuasai dengan benar hingga 22 tahun karena gagap dalam menerima perubahan. Memahami perkembangan teknologi wearable device belum sampai, bahkan pada fase mengenal saja tidak tuntas, sehingga masih saja ada yang percaya virus corona bisa menular melalui hape xiaomi :D

Bukan hanya gagap, tapi petinggi-petinggi yang sudah kadung nyaman di lahan basah dunia pendidikan pun perlu dibabat habis ala-ala Mas Menteri BUMN. Karena hambatan terbesar dari lompatan decoupling ini ya salah satunya pada persoalan ini. Sehebat apapun gagasan yang ditawarkan, tapi ketika pada akhirnya mengganggu kenyamanan oknum petinggi di dunia pendidikan, ya... bakalan melempem di tengah jalan.

Maka tugas berat dari seorang Nadiem bukanlah pada bagaimana merealisasikan gagasannya. Tantangan terberat justru pada persoalan mempersiapkan semua perangkat pendidikan dari tingkat atas hingga akar rumput untuk mulai berpijak pada gagasan awal decoupling yang telah dicanangkan, dan lantas mendorong pada disruptif innovatif model yang akan dicapai.

Jika saja persoal kesiapan akan capaian disruptif innovatif di era 4.0 ini tidak mampu terkomunikasikan dan terealisasi dengan baik, maka gagasan awal 4 Program Merdeka Belajar selamanya tidak pernah bisa memerdekakan diri dari kegagalan sistem pendidikan yang 'basah' dan nyaris tanpa perubahan sejak ratusan tahun yang lalu.

So? Merdeka atau 'beginu-beginu' atau 'begiti-begiti' saja?

Malang, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun