Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kerja Nyaman

3 Agustus 2018   01:29 Diperbarui: 3 Agustus 2018   02:34 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak hal yang membuat seseorang bisa bertahan atau tidak bertahan di tempat kerja. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah masalah kenyamanan kerja.

Menurut saya, kehidupan ini sebenarnya sederhana saja, tetapi kita malah membuatnya terlalu kompleks sehingga membuat hidup kita tidak nyaman.

Kita tidak akan bisa menikmati segala sesuatunya tanpa rasa nyaman terlebih dahulu. Banyak sekali di antara kita yang tidak menemukan rasa nyaman dalam bekerja.

Nyaman atau tidak nyaman pun masih harus didefinisikan sesuai dengan lingkungan dan kompleksitas kerja. Intinya kenyamanan punya banyak definisi. Begitu juga dengan dosen yang bekerja di kampus.

Pekerjaan sebagai dosen ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dosen perlu mengajar dan membimbing mahasiswa dalam penelitian. Selain tiu, masih ada pekerjaan administratif  lainnya yang harus diselesaikan.

Banyak dosen yang terbebani dengan rutinitas kerja yang padat. Belum lagi masih banyak yang harus di kerjakan di luar aktivitas mengajar. Misalnya terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan, dan kegiatan administrative akademik lainnya.

Mengeluh sudah tentu. Mulai tidak merasa nyaman bekerja. Ini menjadi masalah besar bagi rekan dosen di kampus. Bagaimana bisa bekerja dengan baik ketika sudah mulai tidak merasa nyaman?

Saya menilai ada beberapa hal yang membuat kita tidak nyaman dalam bekerja. Kompleksitas kerja, masalah keluarga, masalah keuangan, masalah hubungan dengan rekan kerja, dan banyak lagi faktor ketidaknyamanan.

Lalu, apakah semua faktor itu menjadi masalah utama yang membuat kita tidak nyaman? Atau justru karena pola pikir kita yang membuat ketidaknyamanan itu hadir.

Kalau membandingkan dengan pekerjaan yang lain, rasanya keluhan saya ini masih dalam taraf yang bisa dikatakan manja. Mungkin saja kita berpikir pekerjaan orang lain selalu lebih indah dibandingkan dengan pekerjaan kita saat ini.

Nah, ini sepertinya kita lagi bermasalah terhadap pekerjaan yang kita jalani. Sebenarnya semua pekerjaan maupun tempat kerja tidak ada sepenuhnya yang nyaman.

Semua tergantung bagaimana kita menyikapi masalah kenyamanan. Semua tergantung dengan persepsi kita dengan suasana kerja kita sendiri. Kalau kita tidak mampu menciptakan kenyamanan dalam diri sendiri semua yang ada membuat tidak nyaman.

Betapa banyak orang yang bekerja tidak nyaman. Tidak menikmati apa mereka kerjakan dan seakan-akan pekerjaan tersebut membebani mereka sehingga apapun yang dilakukan hanya sekedarnya saja.

Akhirnya, ketika  hasil pekerjaan tidak maksimal, tak pelak menyalahkan pimpinan, rekan kerja, dan siapa saja. Padahal ketidaknyamanan kerja itu sebagian besar bukan berasal dari luar. 

Justru ketidaknyamanan itu berasal dari diri kita sendiri. Kalau mau nyaman bekerja, maka terlebih dahulu buat dirimu nyaman. Semakin kita nyaman, semakin besar kemungkinan kita dapat menyukai pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun