Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilgub Sultra di Era Milenial

8 Juni 2018   22:15 Diperbarui: 8 Juni 2018   22:34 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi yang sumber perekonomian bergantung pada pertanian, perkebunan, peternakan dan pertambangan. Orientasi politik di Sulawesi Tenggara berbeda beda, ada yang mendukung pilihan berdasarkan latar belakang kedekatan (Ras, Golongan, Suku dan Kedaerahan), sebagian lagi memilih berdasarkan cara kerja dan relasi dengan masyarakat.

Menurut data BPPS Sulawesi Tenggar tahun 2015, Generasi milenial (17 -- 30) berjumlah sekitar 500 ribu, cukup banyak jika dibandingkan dengan usia 40 tahun ke atas berjumlah 300 ribu. Perbandingan tersebut juga dikaitkan dengan preferensi politik, dalam hal ini generasi milenial memilih pemimpin bekerja nyata, minim konflik, inovatif, merepresentasikan jiwa muda.

Berbeda dengan kaum melek politik, yang melihat pemimpin dari track record pribadi tokoh, afiliasi parpol sampai kinerja yang dilakukan. Maka dari itu sering kali kaum muda saat ini tidak melek politik (apolitis) dikarenakan politik dikaitkan dengan konflik saling menjatuhkan, bukan adu gagasan yang  membangun.

Hal ini yang menjadi tantangan bagi calon gubernur dan parpol pendukung agar mampu mengamati kondisi saat ini (milenial), guna meningkatkan minat generasi millennial untuk terlibat berpartisipasi dalam pilgub Sultra 27 Juni 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun