Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kompetensi Digital dan Produktivitas

31 Mei 2018   16:21 Diperbarui: 31 Mei 2018   22:11 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Walaupun, model perkuliahan multi media bebrasis ICT belum diterapkan sepenuhnya di kampus di Indoensia. Karena ada peraturan dan kurikulum nasional yang harus ditaati.

Selain pembelajaran jarak jauh, ada diskusi antar grup yang memungkinkan dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi secara bertatap muka langsung sehingga ikatan emosional antar mereka tetap terjalin. Selain itu, dosen juga bisa memberikan pemahaman materi yang lebih dalam dan komprehensif jika ada mahasiswa yang belum paham benar dengan penyampaian materi secara online.

Mahasiswa bisa secara aktif pula mencari sumber informasi atau materi kuliah melalui teknologi digital. Sehingga wawasan dan pemahaman terhadap bidang ilmu yang ditekuni bisa semakin baik. Dengan Kecanggihan teknologi digital mendorong mahasiswa jadi lebih kreatif mendapatkan informasi dan kreatif mengembangkan informasi.

Dosen dan mahasiswa bisa memanfaatkan segala sumber ilmu untuk belajar. Belajar juga bisa dilakukan tanpa harus tatap muka. Pola Pembelajaran Bermedia adalah pola yang cocok dan relevan di zaman ini. 

Untuk mengaplikasikan pola pembelajaran Bermedia pengajar (guru dan dosen) harus mampu menjadi produsen ilmu pengetahuan. Jika tidak, maka pengajar tidak akan mampu menterjemahkan pola pembelajaran bermedia.

Jika pengajar tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi tersebut maka tentunya pembelajaran yang disampaikan kurang diminati. Tetapi, jika pengajar mampu menjadi produsen ilmu pengetahuan dan peserta didik bisa memanfaatkan melalui gadget maka tentunya pembelajaran tersebut lebih menarik. 

Mahasiswa juga harus mampu beradaptasi dengan teknologi. Jika selama ini belum menjadi produsen ilmu pengetahuan. Saatnya paradigma pemikiran diubah, Manfaatkan kecanggihan teknologi untuk mencari ilmu dan rezeki.

Di era digital masif ini, Saatnyalah dosen menjadi produsen pengetahuan sehingga mahasiswa kita merasa bahwa pengajar kita selalu mau belajar.

Semoga Bermanfaat. Salam Pendidikan Tinggi Indonesia !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun