Mohon tunggu...
Yusrin  TOSEPU
Yusrin TOSEPU Mohon Tunggu... Dosen -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Periset di LSP3I Region V Sulawesi Pusat Makassar. Ketua Lembaga Kajian Forensik Data dan Informasi KAVITA MEDIA Makassar Penggiat Literasi Media ICT (Information and Communication Technology)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Berpura-pura Bodoh

27 Mei 2018   23:44 Diperbarui: 28 Mei 2018   06:16 6107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk yang sempurna. Namun faktanya, ternyata tidak sedikit yang melewati hal-hal yang sebenarnya dapat menjadi sebuah pelajaran berharga. Misalnya, ketika kita berhadapan dengan seorang yang (mungkin) dapat memberikan kita banyak pelajaran, kita melakukan hal sebaliknya, yaitu dengan selalu berbicara dengan bualan-bualan yang sekiranya tidak berhubungan dengan konteks pembicaraan.

Tulisan ini adalah semacam penyemangat buat saya, sekaligus ajakan buat kita semua agar kita mulai mawas diri, dan bahwa terkadang berpura-pura bodoh juga ada manfaatnya.

Ternyata belagak bodoh alias pura-pura bodoh itu penting adanya.  Jika anda memiliki seorang anak yang usianya masih dalam tahap pertumbuhan, atau kita terbiasa bergaul dengan anak kecil, maka kita harus berada pada posisi yang pintar. Ketika dia bertanya tentang apa yang dilihatnya namun anda sesungguhnya tidak melihatnya,  maka anda harus menjadi seorang yang berpura-pura bodoh.

Untuk mendapatkan pelajaran yang ingin anda dapatkan tidak ada salahnya mengalah untuk menang. Mungkin bersikap pura-pura bodoh dengan cara selalu bertanya akan membuat anda terlihat seperti orang yang tidak tahu apa-apa, tapi jangan salah, karena anda akan mendapatkan hal-hal yang tidak anda ketahui secara detail dari orang-orang yang tidak pernah anda sangka-sangka.

Ada saatnya menjadi pendengar, dan ada saatnya menjadi pembicara. Dalam hal ini bukannya harus menghilangkan take anda give. Saling memberi dan menerima adalah suatu cara untuk mendapatkan sesuatu. Namun dalam situasi tertentu, mungkin adakalanya anda harus mengesampingkan hal tersebut.

Tuntutan masa kini mendorong kita untuk terus belajar, tidak peduli usia kita, jika kita ingin sukses. Belajar bukan lagi bagi mereka yang berumur 5 sampai 20 tahun, bukan juga selalu berada di dalam lembaga pendidikan dan kursus-kursus. Walau kita telah menghabiskan ribuan waktu belajar, kita hanya tahu sedikit tentang belajar efektif.

Hidup ini adalah belajar, kita semua masih belajar, kita masih butuh banyak ilmu, masukan, maupun ide-ide dari orang lain, dan semua itu akan kita dapatkan jika kita tidak "sok tahu", lebih baik kita pura-pura bodoh agar banyak yang bersedia membagi ilmunya dengan kita daripada "sok tau" yang nantinya selain kita di cap egois dan sombong juga kita akan kehilangan kesempatan untuk belajar dari orang-orang disekitar kita karena mereka enggan berbagi pengetahuannya dengan kita.

Belajar tentang "berpura-pura bodoh" hal itu dapat bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan/ilmu dari orang orang disekitar kita yang lebih banyak mengetahui tentang sesuatu hal, walaupun sebenarnya kita cukup pintar untuk mengetahuinya.

Belajar berpura pura bodoh adalah bagian strategi untuk menjadi manusia pembelajar, karena dengan merasa bodoh kita mau menerima nasihat agar menjadi pandai, akhirnya akan mendapatkan kecerdikan dan memetik keberuntungan.

Semoga kita semua menjadi orang yang benar-benar pintar dan kadang bisa berpura-pura bodoh untuk sekedar menambah pengetahuan.

Semoga Bermanfaat. Tetap semangat dalam bekerja dan berkarya. Sukses selalu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun